"Untuk apa kau datang ke tempat ku"
Tidak ada nada bersahabat sama sekali, Porsche meringis kecil karena kinn memegang pinggang nya dengan rematan, bibirnya hanya mendesis namun tidak mengeluarkan suara apapun, masih jelas di ingatanya kinn meminta nya untuk menjauhi luke
"Apa ini sambutan baik untuk ku kinn, kau adalah sepupu ku jadi sudah sepantas nya aku menemuimu kapan pun keinginan ku" Ujar luke dengan wajah sombong
"Tutup mulut mu, cepat katakan apa mau mu"
"Apa kau tidak mempersilahkan ku untuk duduk terlebih dahulu" Tanya luke seenaknya
Kinn mendecak dan menggeret istrinya menuju kursi kebanggaan di kantor ini, kursi utama yang adalah tempat dia menandatangani semua dokumen dan surat perjanjian, kinn menuntun Porsche untuk duduk di pangkuan nya, dia sangat enggan untuk duduk di dekat sepupunya
"Jangan kasar padanya kinn" Desis luke yang tidak menyukai aksi kasar kinn
"Dia istriku" Bentak kinn kasar
"Walaupun dia adalah istrimu tetapi kau tidak di perbolehkan untuk berlaku kasar padanya brengsek"
Porsche semakin bingung, sebenarnya ada apa dengan keduanya, suaminya yang semula senang dan bahagia dengan apa yang dia ucapkan tentang persetujuan nyonya theerapanyakul kini menghilang kan wajah senang dan di tutupi dengan wajah kemarahan setelah seseorang yang di kenal oleh Porsche berstatus sepupu kinn yang bernama luke datang
Tetapi Porsche tidak ingin bertanya ataupun melerai, cukup diam seperti apa yang di ucapkan oleh kinn di telinga nya dengan berbisik beberapa waktu yang lalu
"Cukup diam saat seseorang masuk ke ruangan ini" Bisik kinn dan Porsche hanya mengangguk patuh
Dada kinn kembang kempis ingin sekali melayangkan pukulan kuat pada luke
"Katakan maksud kedatangan mu"
"Apa yang kau ucapkan pada kedua orang tuaku" Tanya luke dingin
Kinn menyeringai bagaikan setan, dia tidak membuat bisnis luke hancur dan juga dia tidak membuat luke celaka namun kinn mempunyai 1000 cara jika untuk membuat luke jauh dari istrinya, dia membenci parasit
"Apa yang kuucapkan pada bibi ? aku tidak berbicara apapun pada mereka" Ujar kinn menutupi rasa senang nya
"Katakan sialan"
"Tidak ada" Kekeh kinn
Luke mendekati meja kinn dan bibir indah luke berucap tajam tetapi sebelum itu luke berbicara pada Porsche
"Porsche" Panggilnya
Porsche yang merasa di panggil menoleh tanpa berbicara, matanya menyiratkan rasa tidak enak, Porsche paham kinn tidak memperbolehkan nya untuk berucap sepatah pada luke di hadapan nya
"Kau takut pada suamimu" Tanya luke halus
"Berhenti berbicara dengan istriku" Sela kinn
"Aku tidak berbicara dengan mu kinn" Sentak luke tidak senang
"Tapi kau berbicara dengan istriku"
Porsche mengkeret takut, bentakan dari kinn dan luke sangat menusuk indra pendengar nya
"Bisakah kau memelankan suaramu, dia ketakutan"
Kinn mendelik tajam pada Luke, tangan nya memeluk erat tubuh Porsche dalam pangkuannya
"Apapun yang kulakukan dia tetap menjadi bagianku"
Posisi, luke tau itu adalah kalimat yang di patenkan untuk kinn pada pujaan nya, luke sangat tau kinn menyindir nya untuk segera sadar jika Porsche memang sangat jauh untuk dia jangkau, terlalu jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞
Fanfiction"𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐮𝐬𝐮𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭" 𝐃𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐊𝐢𝐧𝐧