chapter 75

7.9K 796 63
                                    





Porsche mendengus kesal, pasal nya dirinya hampir saja telat untuk bertemu dengan sang mertua yang kini telah menunggunya di sebuah restoran mewah yang memiliki tempat private, seperti apa yang di bicarakan sebelum nya, dia, sang mertua dan iparnya yang bernama pete akan bertemu di tempat yang telah di janjikan, bibirnya tidak sekalipun melunturkan senyuman nya, dia sangat amat bahagia

Ini momen yang benar benar dia tunggu dalam hidupnya, bercengkrama dan bercerita dengan nyonya theerapanyakul yang menceritakan detail bagaimana sosok kecil kinn anakinn seperti di setiap serial indah drama yang dia lihat antara kedekatan mertua dan menantu, tetapi yang Porsche inginkan mungkin tidak bisa untuk sekarang ini di bahas, pastinya kali ini mereka akan membahas sesuatu yang lain namun dia bahagia

"Maaf apakah aku terlalu lama datang mom" Sesal Porsche dengan wajah penyesalan yang dalam pada ibu kinn dan juga pete yang telah duduk santai sambil meminum teh herbal di cangkir anggun kecil

"Tidak"

Datar, Porsche merasakan hawa yang dia inginkan dengan hangat dan penuh kekerabatan Lenyap sudah di pikiran nya

"Ma-maaf mom" Cicitnya

"Duduklah" Pinta nathanee dengan kekehan kecil

"Apa kalian berdua tau dengan maksud permintaan ku untuk meminta kalian datang di sini" Tanya nya tajam, datar dan tentu saja wajahnya pun kaku Persis sekali dengan wajah dingin kinn

"Tidak mom" Ucap pete dan Porsche bersama

Nathanee kembali meminum teh nya, bersiap ingin membicarakan akar ucapan yang dia inginkan tetapi dia merasa haus, dan pete pun sudah meletakkan cangkir di tangan nya karena dia tau jika sang mertua ingin membahas sesuatu yang penting

Tangan nya yang lentik dan sangat indah karena terawat itu meminta pada bodyguard miliknya untuk datang

"Kemarilah"

"Ya nyonya"

1 bodyguard yang selalu menemani dan sangat setia padanya mendekat sesuai apa keinginan nya, nathanee berbicara dengan amat lantang tanpa menutupi semuanya dari pete ataupun Porsche menantunya

"Bilang pada para bodyguard yang mengawal pete ataupun Porsche untuk sedikit menjauh karena aku ingin berbicara cukup penting dengan kedua menantuku"

"Baik nyonya"

Kening pete mengernyit tebal, mengapa bodyguard yang bersama nya harus menjauh, jika saja suaminya tau mungkin saja ini akan menjadi masalah besar karena rasa khawatir yang mendalam, dan pete pun yakin menyingkirkan bodyguard sama saja dengan mencari masalah dengan ipar nya yang bernama kinn

"Mom" Ujar pete pelan tanpa menyentak atau pun meninggikan suaranya, dia masih menjunjung rasa sopan dan hormat untuk sang mertua

"Hem"

"Ada apa" Tanya pete lembut, dia senang karena nyonya theerapanyakul menyebut dia dan Porsche sebagai menantu

Nathanee terkekeh, pandangan nya menjadi tajam dan berbisik cukup pelan namun sampai pada telinga menantunya

"Bisakah aku memberikan kalian aset perusahaan theerapanyakul yang berada di cabang dan bukan di pusat tapi tentu saja dengan saham besar, namun... Itu adalah syarat kalian harus meninggalkan kedua Putra ku"

Ini, ini adalah kalimat yang sangat di benci oleh Porsche begitu pun dengan pete, harta tidak bisa menjamin sebuah kebahagiaan, memang semuanya memerlukan harta apalagi uang, tetapi apakah bisa membeli kebahagiaan hati mu

Porsche terdiam seketika, mengapa ibu kinn berucap seperti itu, padahal jelas jelas sang nyonya theerapanyakul tau, dia memiliki segalanya  dan kini pandangan Porsche mengarah pada pete, tangan nya pun menggenggam seolah memberikan sebuah kekuatan untuk sang ipar

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang