30/n
Ada tiga bagian yang perlu diketahui kalau kita mau merubah perilaku, ada hasil, proses, dan identitas. Hasil dan proses, kalau dua term ini sepertinya kita semua udah mengerti lah. Hasil itu kondisi yang mau kita capai dan proses itu rangkaian aktivitas yang kita lakukan biar bisa mencapai hasil. Nah, identitas ini, sepertinya, yang masih cukup jarang didengar sebelumnya kalau dikaitkan sama perubahan perilaku. Ini lah yang diulas secara komprehensif oleh James Clear di bukunya, Atomic Habits.
Secara sederhana—dengan nggak menyertakan beberapa poin lain yang juga penting, inti dari perubahan perilaku adalah perubahan pada identitas. Apa sih maksudnya? Jadi gini ....
Perubahan perilaku bisa sukses kalau kita nggak cuma mengubah rutinitas demi hasil aja, tetapi juga mengadopsi rutinitas baru itu agar jadi identitas diri kita. Apa sih, nggak ngerti? Gini loh, Sayang.
Contoh kasus pada rumah tangga Gira sekarang. Gira menginginkan komunikasi mereka membaik, itu disebut hasil. Prosesnya sebut saja salah satunya berlatih buat selalu mengatakan hal yang sebenarnya kepada pasangan dalam hal apapun. Sampai sini paham? Oke, lanjut.
Sekarang coba pikirin deh, memangnya proses dan hasil itu bisa terwujud kalau Gira dan Benya yang kebetulan sama perangainya itu—sebut satu sifat mereka aja; lebih suka memendam perasaan—nggak berusaha merubah identitas mereka?
Dengan identitas/sifat/perangai/karakter mereka yang lebih suka memendam perasaan dari pada nggak nyaman membicarakan hal sentimentil begitu, seberapa sukses nanti mereka mau saling bicara terus terang dan komunikasi mereka membaik?
(Isi sendiri jawabannya)
Itu dia yang tadi sudah disebut di atas, inti dari merubah perilaku adalah merubah identitas.
Gimana caranya?
Jadi pasangan yang jujur! Jadi orang yang terbuka, itu!
Ada contoh lain, masih kasus pada pernikahan Gira. Tenang aja, buat pelajaran, kita nggak akan kehabisan kasus dan contoh masalah dari pernikahan Gira. Segudang!
Sekarang Gira mau temannya berperilaku lebih sopan kepada Benya, ini adalah hasil yang mau dicapai. Di bawah hasil itu, sebagai prosesnya Gira akan sering menegur teman-temannya agar berhenti dan memperingatkan kalau perilaku mereka selama ini sudah membuat Benya sakit hati. Coba tebak apa identitas yang harus Gira adopsi biar proses dan hasil itu terwujud?
• Jangan memaklumi olokan untuk Benya.
• Mulai peduli pada perasaan Benya dan berharap selalu bisa menjaganya.Artinya apa?
Jadi orang yang peduli dan mengayomi istri, jangan kesenangan diri sendiri dinomorsatukan!
Di atas itu adalah nasihat konyol, tapi nyatanya di luar sana masih ada berlusin-lusin suami butuh nasihat seperti itu. Nggak usah nunjuk suami-suami muda yang masih doyan senang-senang sampai khilaf dengan duniawi deh, suami-suami tua yang udah siap kuburnya saja kadang masih keranjingan tingkahnya. Ingin senang-senang sama dunia sendiri, lalu mengorbankan anak istri. Banyak di luar sana lelaki begitu, di luar hobi main dadu, taruhan bola, judi, genit sama perempuan muda, taunya gentong beras di rumah kosong melompong. Dandanan necis, sepatu kulit, jam tangan emas, kemeja bunga-bunga, tiap hari keluar masuk karaoke, tapi listrik rumah mati seminggu nggak kuat beli pulsa. Ada. Ada banyak.
Mau jadi begitu, Ra? Terus-terusin aja sikapmu ini pada istri sama temanmu, pasti kewujud!
Kan memang begitu. Kalau emang enggak. Kalau Gira memang mau sikap teman-temannya pada Benya berubah, yang bisa Gira lakukan juga cuma merubah dirinya sendiri sebab merubah orang lain itu hampir mustahil. Sekarang Gira pilih, mau jadi sosok teman paling asyik apa suami yang mengayomi istrinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
N?
General FictionGIRA-BENYA [ON GOING] Kalau cuma untuk menikah, itu gampang. Menjalani pernikahan itu yang sulit, apalagi kalau kita cuma menggampangkan. Peringatan : 1. Banyak kata-kata kasar 2. Kata-kata vulgar 3. Perselingkuhan 4. Banyak bahasa Jawa tanpa terj...