•|Date~24|•

1.5K 121 22
                                    

°Happy Reading!°

Berani mengagumi,berani sakit hati.
~Lifa Gevina.

24:Date
•••🔥•••

Saat ini Zaza tampak cantik,lebih cantik dari biasanya.Zaza memakai dress berwarna hitam selutut,rambutnya yang ia gerai dan sedikit di curly,ia kemudian duduk dimeja rias dan merias wajahnya.

Dilain tempat.Vian,cowok itu kini tengah turun dari tangga,ia mengenakan baju kaos abu-abu dibaluti dengan kemeja hitam dan dipadukan dengan celana jeans.

"Bun,Yah! Vian mau keluar ya sama Zaza,"Izin Vian saat sampai diruang tamu.

"Mau dinner ya?"Tanya Ardi menggoda.

"Enggak."Jawab Vian menggeleng.

"Trus?kalian mau ngapain?"Tanya Gina bingung.

"Mau ngedate."Jawab Vian menyengir.

Kedua orang tuanya menggeleng."Sama aja Yan,"Cibir Ardi.

"Beda yah!"Sahut Vian.

"Apa bedanya?"Tanya Ardi.

"Beda kata haha."Jawab Vian tertawa pelan kemudian menyalimi kedua orang tuanya.

"Vian berangkat!"Pamit Vian.

"Hati-hati!"Peringat kedua orang tuanya.

"Siap!"

Vian kemudian keluar dari rumahnya.Ia pergi ke garasi dan mengambil mobilnya kemudian pergi kerumah Zaza.

•••☆•••

Saat sampai Vian memarkirkan mobilnya kemudian masuk kerumah Zaza.

Ting tong

Pintu terbuka dan terlihat lelaki paruh baya yang seumuran dengan Ayahnya ia adalah Varo papanya Zaza.

"Vian? Ayo masuk,"Ujar Varo memperslahkan Vian masuk kedalam rumahnya.

"Iya om,makasi."Sahut Vian tersenyum ramah kemudian masuk kedalam rumah Zaza bersama Varo.

"Kamu mau cari Zaza ya?"Tanya Varo.

"Iya om."Jawab Vian.

"Kak Vian!"Panggil Zaza dari arah tangga.

Vian menoleh ia terpesona melihat Zaza tampak cantik sekali mengenakan dress selutut berwarna hitam dengan make up tipis berjalan menghampiri mereka.

Gila cewe gue cantik banget~batin Vian terpana.

Sedetik kemudian Vian sadar."Udah rapih belum?"Tanya Vian lembut.

"Udah,ayo berangkat!"Jawab Zaza.

"Om,saya ajak Zazanya bentar ya om!"Ijin Vian pada Varo.

"Panggil papa aja Yan!"Suruh Varo tersenyum.

Direstuin coyy! habis lulus gaslah~batin Vian senang.

"Ajak aja,ke KUA juga boleh,"Sambung Varo menggoda kedua remaja yang sedang dimabuk asmara itu.

"Pah,apaan sih."Ujar Zaza salah tingkah,sedangkan Vian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,ia juga salting mendengar ucapan papanya Zaza.

"Kita berangkat dulu ya pah!"Pamit Zaza menyalimi tangan sang papa diikuti oleh Vian.

"Vian sama Zaza pamit pa!"Pamit Vian.

"Hati-hati! Jangan pulang malem!"Peringat Varo.

"Siap!"

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang