DEVIAN [END]

•|Lato-lato Merajalela~42|•

Happy Reading!

42:Lato-lato Merajalela.
•••🔥•••

Zaza masuk kedalam rumahnya,ia berlari naik keatas.Menuju kamarnya.Zaza merebahkan tubuhnya di queensize miliknya.

Tangannya terulur mengambil hpnya,saat terdengar ada notifikasi masuk.Detak jantungnya bertalu-talu,pipinya memanas.Senyum gadis itu kian mengembang saat membaca kata demi kata yang dikirim oleh kekasihnya.

Kak Viaann<3

Kak Viaann<3
Love you to,sayangnya Vian❤

Read..

Zaza tidak membalas pesan dari kekasihnya.Zaza memeluk boneka beruang yang diberikan oleh Vian dengan erat.Baper sekali.

Disisi lain,Vian tertawa pelan melihat pesannya yang hanya di baca saja oleh gadisnya.Ia tau Zaza kini tengah baper,membayangkan saja Vian sudah merasa gemas.Vian kembali mengirimkan pesan kepada gadisnya.

Kak Viaann<3
Kenapa hm?

Zaza yang melihat pesan yang baru saja dikirim oleh Vian,mengeryit bingung.Lalu Zaza melihat Vian kembali mengetik.

Kak Viaann<3
Baper ya?

Zaza membulatkan matanya kaget.Darimana kekasihnya tau,kalau ia tengah dilanda kebaperan.Jari-jari mungilnya menari,mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan dari Vian.

Anda
Gak!

Kak Viaann<3
Masa?? Itu kenapa blushing hm?

Anda
Siapa bilang? Enggak kok

Kak Viaann<3
Iya sayang iya

Anda
Apaan sih,kak

Kak Viaann<3
Ciee baper hm?

Anda
G!

Kak Viaann<3
Tidur gih,udh mlm!
Good night dear,sweet dream♡

Anda
Too<3

Setelah mengirim pesan kepada Vian,kekasihnya.Zaza memjamkan matanya.Beralih pergi kealam mimpinya.

•••◇•••

Berjalan dengan tangan saling genggam.Tidak menghiraukan pekikkan-pekikkan histeris para siswa-siswi yang berada di koridor sekolah.Vian bersama Zaza berjalan kearah kelas mereka.

Langkah mereka berdua berhenti saat ada seseorang yang menghalangi jalannya.Vian melihat laskar yang berada di depan Zaza,itu sangat-sangat membuat Vian kesal.Ia kemudian merangkul pinggang gadisnya dengan posesif.Menarik gadis itu agar berada di sampingnya,agar tidak berhadapan dengan Laskar.

"Ngapain lo?"tanya Vian sinis.

"Minggir gak,lo!"sambung Vian.

Laskar mempersilahkan mereka berjalan,ia sedikit menggeser tubuhnya kesamping kiri,agar tidak menghalangi jalan mereka.Saat itu juga Vian kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda.