Hai prend!!
Gimana kabarnya? Baik? Harus dong!
Seneng nggak aku up lagi? Harus sneng hehe!
Spam komen yang banyak ya!
Perlu perjuangan banget Lala nulis ini!
°!¡Happy Reading¡!°
Zaza keluar dari kamar Vian,dengan baju kaos berwarna putih,dan celana berwarna cream.Zaza menghampiri Vian yang sedang bermain game di ponselnya.
"Kak Vian!"panggil Zaza.
Vian menoleh kearah Zaza,ia memperhatikan gadisnya dari bawah hingga atas,sangat cantik,pikirnya.Vian kemudian menepuk-nepuk sofa disampingnya,mengode Zaza agar duduk disana.Zaza yang paham pun langsung duduk disamping Vian.
Vian mengusap lembut kepala gadisnya."Mau pulang sekarang hm?"tanya Vian.
Zaza mengangguk lucu kemudian berkata."Iya."
"Gak mau makan dulu?"tanya Vian.
Zaza menggeleng."Gak usah."jawab Zaza,sedangkan Vian mengangguk.
Zaza beranjak dari duduknya kemudian mengambil tas sekolahnya yang berada diatas meja.
"Ayo Kak!"ajak Zaza.
Vian mengangguk,kemudian merangkul Zaza dan mengajaknya keluar dari apartemen.Sampai diparkiran Vian membukakan pintu untuk Zaza,kemudian mengitari mobilnya dan duduk di kursi pengemudi.Vian menyalakan mobilnya kemudian melenggang pergi dari sana menuju rumah Zaza.
"Masuk gih!"suruh Vian saat sampai di depan rumah Zaza.
Zaza mengangguk."Kak Vian,hati-hati!"ujar Zaza.
"Besok aku mau tanding basket,kamu jangan lupa dateng!"ujar Vian.
"Siap!"sahut Zaza,tersenyum manis.
"Gemes!!"ujar Vian.
Ia ingin melayangkan cubitannya pada pipi Zaza,namun lebih dulu Zaza memegang pipinya.
"Jangan! Nanti sakit lagi!"rengek Zaza.
Vian menyengir."Lupa."ucap Vian.
"Oh ya,"Vian menggantungkan ucapannya.
"Besok,temenin tidur lagi ya?"ujar Vian menggoda sambil menaik turunkan alisnya.
"Enggaakkk!!"sahut Zaza ia kemudian turun dari mobil Vian dan berlari masuk kedalam rumahnya,mengingat kejadian tadi ia menjadi salah tingkah sendiri.
Vian tertawa lepas didalam mobilnya,berhasil mengerjai gadisnya itu.Ia kemudian melenggang pergi dari pekarangan rumah Zaza.
°°°°
Cowok dengan setelan baju basket kini sedang berjalan di koridor sekolahnya yang sedang ramai,ia sengaja mengucir rambutnya,lantaran poninya sudah menutupi matanya.Vian,Devan,dan juga Arzan,mereka kini tengah berjalan santai menuju lapangan basket,mereka akan lomba basket antar sekolah.
Vian mengedarkan matanya mencari sosok perempuan yang sedari tadi tidak ia lihat,kemudian matanya menangkap sosok perempuan cantik yang sedang berjalan santai sendirian.
Vian kemudian berlari kecil menghampirinya,ia lalu merangkul cewek tersebut,membuat mereka yang berada disana berteriak histeris.
Tidak hanya siswa-siswi AHS yang berada disana,namun siswa-siswi sekolah lain juga ada disana.
Zaza terlonjak kaget,ia menoleh kemudian bernafas lega karena yang merangkulnya adalah kekasihnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Teen FictionMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...