Happy Reading!
Ketika senyummu membuatku bahagia.
~Wahyu Devian Arziqi.
41:Bahagia Itu Sederhana
•••🔥•••Dentuman musik dj yang lagi viral itu,berdentum keras dikantin sekolah.Alan,Devan,dan Arzanlah pelakunya.Alan si cowok polos itu,tau-tau saja datang kekantin membawa speaker bluetooth,entah mendapat dari mana cowok itu.
"ASSSIIKKK! LAN!!!"seru salah satu teman sekelas Alan,yang diketahui bernama,Zidan.
"Mantep teruskan!!!"Devan melenggak-lenggokkan pinggulnya.
"Asikk bener ni lagu woi!!"Arzan berdecak kagum sambil meminum minumannya.
Vian dan juga Zaza geleng-geleng kepala melihat itu,tidak habis pikir dengan kelakuan mereka bertiga yang sebelas duabelas mirip bocah.Kalian bertanya dimana Lifa dan Vania? Jawabannya adalah mereka sedang mengikuti eskul dance.
"OO AA OO EEEE!!!"Alan berseru heboh.Bergoyang kesana-kemari.
Sudah seperti cacing kepanasan.Mengikuti irama musik,dengan goyang asal-asalan yang terpenting asik.
"Bentar-bentar gue laper,gue mau beli cacing goreng dulu,bang!"ucap Alan menyudahi goyangannya.
Arzan yang mendengar ucapan Alan melototkan matanya,apa tadi? Cacing goreng? Sejak kapan dikantin sekolah ada yang menjual cacing goreng? Apakah ada yang membelinya? Mendengar namanya saja sudah geli apalagi memakannya?
"Apa Lan? Coba ulang lo ngomong apa,Lan? Cacing goreng?"tanya Arzan.
"Iya,gue mau beli cacing goreng dulu!"jawab Alan kemudian pergi kesalah satu stand makanan.
"Cacing goreng? Ihh geli anjjr!"gumam Arzan bergidik ngeri.
Arzan memilih melanjutkan goyangannya yang sempat tertunda tadi.
"Huuuyyy lanjut masss!!!"seru Arzan kembali bergoyang ala tik-tok.
"Gila!"gumam Vian,ia masih memperhatikan Arzan,dan Devan bahkan,Alan yang sedang mengantri pun masih bergoyang asik.Emang dasar jamsek(jamet sekolah).
Bahkan adik kelas yang berada dikantin juga ikut bergoyang kesana-kemari saking asiknya lagu dj yang terdengar dari speaker bluetooth itu.
Arzan yang melihat Alan membawa sepiring mie goreng,menyudahi goyangannya,ia menghampiri Alan.
"Mana cacing gorengnya,Lan?"tanya Arzan bingung,karena Alan membawa mie goreng bukan cacing goreng.
"Nih!"jawab Alan menunjuk mie gorengnya.
Arzan menoyor kepala Alan."Itu mie goreng bodoh! Bukan cacing goreng!"ucap Arzan kesal.
Alan mendengus sebal,kemudian berkata."Ya,sama aja,bang."sahut Alan.
"Meinya'kan kayak cacing."sambung Alan.
"Whateverlah pusing ngomong sama lo! Bikin naik darah!"Arzan melenggang pergi.
"Baru juga cacing goreng,belom sosis di potong-potong terus di goreng,noh noh rasain,ngilu anjir!"Alan bergumam nyeleneh.Tidak jelas pula.
•••☆•••
Vian,Devan,Arzan dan juga Alan,kini mereka tengah membolos ke rooftop katanya ingin mengulangi masa-masa dulu yang sering sekali membolos berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Teen FictionMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...