°Happy Reading°
31:Mijon=Prenjon
•••🔥•••
Empat cowok,kini tengah duduk lesehan dibawah pohon mangga yang ada di halaman sekolahnya.Mereka tengah beristirahat karena tadi mereka sedang olahraga,kecuali Alan cowok polos itu sedang free class jadilah ia ikut disana bersama Vian,Arzan,dan juga Devan.
Vian mengibaskan bajunya,ia merasa gerah,dan tiba-tiba ada yang memberikannya botol air minum,ia mendongak dan mendapati Nisa yang sedang tersenyum kearahnya,bukannya terpesona justru Vian merasa jijik melihatnya,pakaian yang ketat,dan juga make-up yang menor.
Vian menghela nafasnya gusar,kemudian ia mengambil botol air minum yang diberikan oleh Nisa membuat Nisa tersenyum kemenangan.
Namun beberapa detik senyumnya luntur kala,Vian memberikan botol air minum itu kepada Alan yang langsung dibuang oleh Alan ke tempat sampah yang tak jauh dari sana.
"Gawat Yan,Zaza liat tuh!"ujar Arzan sambil menunjuk Zaza yang berbalik arab ingin pergi dari sana.
"Setan!"umpat Vian.
Vian kemudian bangun,lalu mengajar Zaza yang sudah berlari menjauh.
"Zaza,tunggu!"teriak Vian sambil mengajar Zaza yang menjauh.
Vian yang sudah dekat dengan Zaza,ia kemudian menyamakan langkahnya dengan gadisnya.Namun Zaza malah mempercepat langkahnya.
Vian yang geram pun kembali menyamakan langkahnya dengan Zaza,ia menghalangi kaki Zaza menggunakan kakinya.Kemudian Vian maju satu langkah dan menghadap ke arah Zaza.
Zaza hampir terjatuh akibat dihalangi kaki Vian.Refleks Zaza memeluk Vian yang berada di depannya,membuat siswi yang berada dilapangan berteriak histeris.
Sumpah!! gue iri!!!
Astaga pemandangan apa ini?
Rekam woy rekam.
Gila,udah kayak di film-film romantis anjir.
Waw kayak liat drakor anjj.
Mak anakmu baper!!
Mereka semua berteriak melihat itu,membuat Zaza malu ia ingin melepas pelukannya namun dengan sigap Vian melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping milik Zaza.
"Kamu salah paham,sayang!"bisik Vian lembut tepat di telinga Zaza,membuat gadis itu meremang.
"Maaf,lagian aku udah kasi ke Alan kok."sambungnya lagi,Vian masih memeluk erat tubuh Zaza.
"Lepasin kak,malu diliatin orang,"ujar Zaza.
"Gak! Maafin duluuu,"ujar Vian merengek manja.
"Iya,dimaafin."sahut Zaza.
Vian tersenyum tipis,kemudian melepas pelukannya,ia menggandeng tangan Zaza dan mengajaknya pergi dari sana.
•••☆•••
Tujuan Vian adalah kantin,mereka berdua kini sedang duduk disalah satu meja,sambil memakan makanannya.
"Ayo dong Za,jangan ngambek,"ujar Vian.
"Lagian,kalo aku gak ambil dia maksa,aku kan muak liat mukanya."sambung Vian lagi.
Zaza tetap diam sambil memakan makanannya,tidak berniat untuk membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Teen FictionMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...