•|Produk Bali~48|•

870 44 1
                                    

Happy Reading!!

Mencintai elit
Melupakan sulit.
~Alan Pradipa

48:Produk  Bali
•••🔥•••

Berjalan santai di koridor sekolah.Seperti biasa penampilannya sangat urakan,kancing baju bagian atas yang terlepas,baju yang tidak dimasukkan,dan jangan lupakan,gaya rambut yang tidak pernah rapi yang selalu acak-acakan.Itu sangat membuat para kaum hawa jatuh dalam pesona seorang,Wahyu Devian.

Cowok itu mengemut permen kakinya sambil berjalan santai di koridor sekolah menuju perpustakaan.Ia akan menghampiri gadisnya yang sudah berangkat duluan karena di antar oleh abangnya,dan kebetulan Vian tadi di suruh mengantar bundanya ke supermarket.
Masalah pulang? Gampang Gina tinggal menyuruh supir untuk menjemputnya.

"E-ehh mau kemana,bang?"tanya Alan saat melewati Vian.

"Perpus."jawab cowok itu dengan singkat.

"Ohh,kalo gitu gue duluan,bang! Mau nyari cewek cantik dulu!"ujar Alan kemudian melenggang pergi dengan wajah songongnya.

Vian menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan kelakuan cowok polos itu.Ia kemudian kembali melangkahkan kakinya yang sempat tertunda karena ulah Alan.

Sampai di depan pintu perpustakaan Vian tidak langsung masuk ia mengedarkan pandangannya.Mencari sosok gadis yang ia cari.Dan,dapat! Zaza,gadis itu sedang asik membaca buku.Gadis itu duduk disalah satu bangku yang berada disana.

Vian tersenyum tipis,ia kemudian membuang asal ganggang permen kakinya yang sudah habis.Dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.Cowok itu berjalan menghampiri gadisnya.

Tanpa permisi,cowok itu langsung duduk di sebelah Zaza,ia memepetkan duduknya dengan gadis itu yang tidak terusik sedikitpun.Mata tajamnya melihat-lihat sekitar,dan pas.Sangat sepi hanya ada dirinya dan gadisnya disana.

Vian kemudian menoleh,menatap gadisnya itu.Ia mencuri satu kecupan singkat dipipi tembam gadis itu.Membuat Zaza terlonjak kaget.

Zaza menoleh secepat kilat,dan ia semakin terkejut saat melihat Vian tepat di depan wajahnya.Membuat Zaza memundurkan wajahnya agar tidak terlalu dekat.

Ia mendengus sebal."Kenapa?"tanya gadis itu.

Vian menggeleng pelan."Gapapa."jawabnya.

"Abis dari mana tadi?"tanya Zaza galak,bukannya ketakutan Vian malah merasa gemas dangan tingkah gadis itu.Ia terkekeh pelan.

Vian menangkup wajah gadisnya menggunakan kedua tangannya,kemudian memajukan wajahnya.Mendaratkan kecupan hangat pada kening gadis itu.Ia beralih mengusap pipi tembam gadisnya menggunakan ibu jarinya.

"Tadi nganterin bunda ke supermarket,
makanya gak bisa jemput kamu."jawab Vian.

"Jadi kangen bunda,"gumam Zaza.

"Mau ketemu bunda hm?"tanya Vian lembut.

"Boleh?"tanya Zaza antusias.

"Boleh,sayang!"jawab cowok itu kemudian tersenyum manis.

Sial,itu sangat tidak sehat untuk jantung gadis yang berada didepannya itu.Zaza kemudian menurunkan tangan Vian dari pipinya,ia memalingkan wajahnya salah tingkah,ditambah malu.

Vian terkekeh geli melihat itu ia sangat hafal dengan sikap gadisnya yang kini tengah salting.

"Hei!"panggil cowok itu sambil menarik dagu gadisnya agar menatap kearah dirinya.

"Kenapa hm? Baper ya?"tanya Vian jahil.

Zaza menggeleng lucu,gadis itu mendekat kemudian memeluknya."Gak!"

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang