•|Latihan Soal~62|•

561 37 0
                                    

Para murid mengumpat kesal,terutama Devan,dan juga Arzan yang kini tengah menyumpah serapahi seorang guru matematika karena,mereka yang disuruh latihan soal.Dan lebih parahnya soal ulangan yang diberikan tidak tanggung-tanggung yaitu sepuluh soal.

"Nggak bisa dikurangin bu? Banyak banget lima deh lima!"tawar Arzan sedikit berteriak.

"Atau nggak tiga aja bu!"timpal teman sekelasnya,yang bernama Arda.

Bu Dewi selaku guru matematika menoleh kearah bangku Arda,kemudian mengalihkan pandangannya kearah Arzan.

"Ini bukan sesi tawar menawar,itu namanya dikit,sepuluh aja ngeluh kamu!"sahut bu Dewi.

"Iya,dikit emang bu.Tapi jawabannya panjang kali lebar kali tinggi,"celetuk Devan.

"Devan!"tegur Lifa yang berada dibangku sampingnya sambil melotot tajam membuat Devan menyengir tanpa dosa.

"Belum juga jawab kamu,Devan! Sok-sok'an bilang gitu,atau mau ibu tambahin soalnya?"tanya bu Dewi.

"EHH ibu Dewi yang cantik mirip Dewi Persik,gausah deh itu udah cukup kok bu."jawab Arzan cengengesan.Tidak,jangan sampai ia dikasih tambahan soal,bisa-bisa meledak otaknya.

"Kalau gitu silahkan dikerjakan dulu! Waktunya sampai jam ibu selesai,nggak boleh nyontek! Kerja sendiri!"ucap bu Dewi,kemudian duduk dimeja guru.Sambil mengotak-atik bukunya,dengan pulpen yang ia selipkan di jari-jarinya.

Vian dengan Zaza sibuk mengerjakan jawaban mereka masing-masing.Vian yang sibuk menghitung dan,Zaza yang sibuk mencari cara mengerjakannya di buku paket miliknya.

Sedangkan Devan,cowok itu celingukan,ia bingung bagaimana caranya ia memecahkan soal tersebut.Kadang,cowok iyu bingung,bagaimana bisa soal yang sangat pendek itu,yang ketika dijawab menjadi sangat panjang.Bahkan caranya saja Devn tidak tau.

Devan menoleh kearah Lifa.Cowok itu sedikit mengintip,ia melototkan matanya kaget.Bagaimana tidak? Soal yang dirinya anggap sulit itu.Sangat gampang bagi Lifa,gadis itu dengan lihai menulis angka demi angka dibuku tulisnya.

"Fa!"panggilnya.

Lifa menoleh menatap Devan bingung."Ada apa,Dev?"tanyanya.

"Gue nggak ngerti caranya nih! Bagi contekan dong!"jawab Devan cengengesan.

Lifa menggelengkan kepalanya,gadis itu menoleh kearah depan,bu Dewi masih berada disana tapi,sedang fokus pada layar handphonenya.Kemudian,Lifa kembali menatap Devan.

"Lifa--eh maksudnya,gue belum selesai lagi dikit nih! Lo kerjain aja dulu biar gue ngitung yang lain!"ujar Lifa memalingkan wajahnya menatap buku yang berada didepannya.

Devan menatap penuh binar jawaban tertulis rapi di buku milik Lifa.Cowok itu menyalin habis jawaban milik Lifa dibukunya.

"Nih! Btw thanks ya,Fa!"ujar Devan tersenyum manis kearah Lifa,membuat gadis itu salah tingkah.

Dengan cepat Lifa menggeser buku miliknya,kemudian kembali menulis jawaban yang sempat ia tulis dibuku satunya karena,Devan yang sedang meminjam bukunya.

Lifa selesai mengerjakan tugasnya itu,gadis itu menyondorkannya kepada Devan.

"Lanjutannya,"ucap Lifa.

"Uwihh the best emang makasi,Fa makasi banyak!"sahut Devan cowok itu kembali menyalin jawaban milik Lifa.

"Waktu mengajar ibu sudah habis,ayo silahkan kumpul tugasnya!"ucap bu Dewi.Membuat murid yang tadinya sedang bercanda ketar-ketir meminta jawaban.

Devan yang belum mengerjakan sedikit lagi,langsung berdecak kesal."Tunggu bentar bu,gatau kalo ini susah banget!"ujarnya,sambil menyalin jawaban milik Lifa dengan terburu-buru.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang