•|Dosa Terindah~54|•

1.1K 46 2
                                    

Happy reading guyss!!

"Singkat aja,life is simple,but not easy!"
~Altezza Denyla.

Komen disetiap paragraf bisa? Sabi dong!

Kalo udah baca jangan lupa komen sama votelah.

Seluruh siswa AHS kini tengah berkumpul di lapangan.Dikarenakan ada sebuah pengumuman dari sang kepala sekolah.

Dibarisan paling belakang,ada empat orang cowok yang sedari tadi asik bercanda tanpa menghiraukan guru yang sedang mengoceh didepan sana.

"Hai cantik! Mau pacaran sama aku gak? Mau ya? Abang gak nerima penolakan loh,cantik!"

Sudah pasti godaan itu berasal dari bibir cowok polos dan bar-bar itu.Alan,cowok itu kini tengah menggoda adik kelasnya yang sedang berbaris disampingnya.

"Astaga,Lan ingat! Woi dosa,dosa!"ucap Zidan mengingatkan.

Alan menoleh kearah Zidan."Dosa terindah ini mah!"

"Udah tau dosa masih aja indah!"gumam Devan.

"Namanya juga dosa mana ada indah,"sahut Arzan.

"Ada! Ini nih yang namanya dosa terindah,jadi cowok fakeboy!"ujar Alan mengedipkan matanya genit kearah gadis yang sedari tadi menatapnya itu.

Membuat gadis itu mati-matian berusaha agar tidak berteriak histeris lantaran melihat guru didepan sana masih mengoceh,dan tidak ada satupun berani berbicara.Kecuali,yang berada dibarisan paling belakang.

"Fuckboy,Lan!"koreksi Devan.

"Nah! Itu tuh maksud gue,bang!"sahutnya menyengir tanpa dosa.

"Sok inggirs lo!"ejek Arzan.

"Gue'kan emang pinter soal bahasa-bahasa gituan,gue bisa lima bahasa,bang!"ucap Alan percaya diri.

"Apa aja coba?"tantang Arzan tersenyum mengejek.

"Wah,wahh ngeledek dia,Lan! Tunjukin Lan tunjukin jurus lima bahasa lo!"ujar Devan.

"Nih-nih gue tunjukin! Lima bahasa gue.Pertama bahasa Bali om swastyastu,jegeg,bagus,terus bahasa Thailand sawasdikap,chan rak khun,kalo bahasa Inggris i love you,i'm handsome,im stupid nah yang keempat bahasa korea omo,jinja,anyeong,gumawo terus yang terakhir nih--"

"I GEDE ALAN PRADIPA!!!"potong seseorang membentak Alan.

"Apasih? Orang lagi hapalin bahasa juga!"Alan berdecak kesal karena acara menghafalnya terganggu.

Saat ia mendongak ia terkejut."Astaga setan gundul!"kagetnya.

"Berani bilang bapak setan gundul hah?"bentak seorang guru yang tadi memanggil nama Alan.

Devan,dan juga Zidan mati-matian menahan tawanya agar tidak meledak.Sedangkan Arzan cowok itu sudah tertawa terbahak-bahak.

"KAMU JUGA KENAPA KETAWA HAH?!?"bentak pak Joni selaku guru yang tadi mengoceh didepan sana.

Arzan dibuat kicep oleh bentakan guru tersebut."jangan marah-marah pak! Nanti cepet tua!"ujarnya mengejek dengan berani.

"Bapak memang sudah tua kenapa kamu?"tanyanya dengan garang sambil bertolak pinggang.

"Ohh udah tua ya pak? Pantesan udah gundul,"jawab Arzan.

Devan,Alan dan juga Zidan tidak bisa menahan tawanya.Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.

Pak joni menoleh kearah mereka bertiga dengan tajam."Kalian berempat--"pak Joni menunjuk Alan,Devan,Arzan,dan juga Zidan secara bergantian.

"Maju kedepan hormat hadap kebendera sampai jam istirahat kedua!!"suruh pak Joni.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang