Vian masuk kedalam rumahnya,cowok itu baru saja pulang dari rumah Zaza.Tadi,ia disuruh mengantar gadis itu pulang usai,bermain dengan sang adik.
"Bun,yah!"panggil cowok itu,kemudian menyalimi tangan kedua orangtuanya.Lalu duduk dihadapan mereka.
"Rezza udah pulang dari kuliah? Takutnya Zaza sendirian dirumah,"ucap Gita,sang bunda.Mengkhawatirkan calon mantunya itu.
"Bang Ezza udah dirumah,makanya aku udah pulang,"sahut Vian mengangguk pelan.
"Yan!"panggil Ardi,membuat mereka berdua menoleh.
"Ya,yah?"sahut Vian,menaikkan sebelah alisnya menunggu ucapam sang ayah.
"Bentar lagi'kan kamu mau lulus,"ayah Ardi menjeda ucapannya.
"Kalo disuruh milih,kamu milih kuliah apa nikah?"tanya Ardi,membuat Vian terkejut.
"Nikah dong."jawab cowok itu dengan semangat.
"Nggak mau kuliah dulu?"tanya sang bunda.
"Nggak deh,Vian udah pinter nggak perlu kuliah,langsung nikah aja,"jawab cowok itu,sombong nih si Vian.
Mereka berdua menggelengkan kepalanya melihat tingkah putranya.
"Boleh'kan yah,bund?"tanya cowok itu.
Mereka berdua mengangguk."Boleh!"jawab mereka barengan.
"Tapi,emang Zaza mau nikah sama kamu? Kalo enggak gimana?"tanya sang bunda mengejek.
Vian menatap kesal sang bunda."Aku perawanin biar dia mau,"jawabnya ngasal.
"Berani ngelakuin itu,ayah gorok kamu!"ancam ayahnya tidak main-main.
Vian menyengir,cowok itu cengengesan ditempatnya."Bercanda,yah! Vian nggak sebrengsek itu,kalo Zaza nggak mau ya aku paksa biar dia mau,"
"Lagian nggak mungkin juga Zaza nggak mau nikah sama aku,secara'kan Vian itu ganteng,banget lagi,"sambungnya dengan PD.
"Sombong!"sahut ayahnya.
"Kenyataan yah,"ujar Vian.
"Emang hubungan kamu sama Zaza udah berapa bulan sih? Kayaknya ngebet banget pengen nikah kamu,"celetuk bundanya penasaran.
"Besok udah satu tahun,"jawab Vian.
"Oh ya? Nggak di kasih apa gitu? Buat hadiah,ayah aja dulu kasih bunda hadiah masak kamu kalah sama ayah sih! Malu dong!"ejek ayahnya.
"Sombong! Vian udah siapin semuanya,hadiahnya juga udah aku siapin,nanti ayah sama bunda dateng aja,dijamin hadiah ayah dulu kalag sama hadiah yang Vian kasih ke Zaza sekarang,"sahut Vian.
"Kapan siapin semuanya? Kok nggak bilang sana bunda?"tanya bundanya.
"Kan rahasia,bund."jawab Vian.
"Yaudah,mandi dulu sana! Habis itu turun,makan malem!"suruh bundanya.
"Siap bunda!"
— ⭑♡⭑—
"Ngape lo? Nyuruh kita ngumpul disini? Atau,lo mau ngasih kita mobil sport lo yang nangkring itu? Atau motor ninja lo?"tanya Arzan ngelantur.
Arzan datang ke salah satu cafe yang diperintahkan oleh Vian.Cowok iyu bersama Devan dan juga Alan,kalau Zidan mah katanya ada urusan keluarga jadi tidak bisa datang.
"Ngelantur lo!"sahut Devan menoyor kepala Arzan.
"Tau tuh! Bang Arzan nyeroscos mulu! Btw,bolehlah bang ninja lo nganggur tuh!"timpal Alan,bukannya menegur malah ikut-ikutan minta.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Fiksi RemajaMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...