•|Terakhir!~68|•

965 45 0
                                    

Hi guyss!!

Apa kabar?

Makasi banyak loh buat yang masih stay sampe sini!♡

Happy reading!

Hari sabtu,hari ini tepatnya hari dimana seluruh kelas duabelas sudah selesai melaksanakan ujiannya.Rasanya sangat lega,karena bisa menyelesaikan soal-soal ujian hingga hari terakhir ujian saat ini.

"Gila,gila,gila! Akhirnya,ini hari terakhir gue masuk neraka!"celetuk Arzan dengan riang.

"Maksud lo? Kapan lo ke neraka? Kagak ngajak-ngajak Alan lo!"ucap Devan,kirain mau bilang kagak ngajak-ngajak gue ehh--ternyata.

"Alan baru kelas sebelas belum bisa ke neraka,nanti aja kalo udah kelas duabelas,"sahut Arzan.

Beberapa detik Devan memahami ucapan Arzan."Ohh maksud lo ujian?"

"Yess! Itu lo know,"jawab Arzan dengan bahasa gado-gadonya.

"Bahasa apaan tuh? Gado-gado haha!"tawa Devan pecah mendengar ucapan Arzan.

"Sok inggris lo,Ar!"ejek Vian,baru datang udah mengejek aja.

"Bangke lo!"maki Arzan dengan kesal.

"Btw,habis lulus mau lanjut kemana nih?"tanya Devan tiba-tiba.

"Gue sih disini aja,kalau luar negeri otak gue nggak nyampe,"jawab Arzan,meminum kopinya.

"Otak lo kan disini,kalo mau nyampe tinggal lo ajak naik pesawat otak lo biar sampe diluar negeri,"balas Devan keliwat santai.

"Bukan gitu anying! Maksud gue!"

"Bodo! Kalo lu,Yan? Mau lanjut kemana,pasti ke Amrik ya? Atau NY,"Devan mencoba menebak.

"Lanjut nikah gue,"jawab Vian,sambil memakan baksonya.

"Uhhukk..uhhukk!"Arzan terbatuk-batuk mendengar itu,ia terkejut untung saja tidak menyemburkan kopinya,sudah keburu ia telan.

"Batuk lebay!"celetuk Devan kemudian tertawa mendengar ucapannya sendiri.

"Bu-buset batuk lebay haha!"tawa Arzan pecah mendengar itu.

"Sejak kapan ada batuk lebay?"tanya Arzan disela-sela tawanya.

Bahkan Vian juga ikut tertawa mendengar itu.Membuat mereka yang melihat itu berdecak kagum,sungguh indah cipataan tuhan.

"Terus-terus kalo batuknya kek gini uhhukk..uhuk..uhhhukk.. apa namanya?"tanya Arzan kepada Devan.

"Nah kalo yang ini nih! Batuk udah mau--"Devan menjeda ucapannya.

"Mau apa nyet?"tanya Arzan kepo.

"Mau mati! Hahaha!"jawab Devan kembali tertawa.

"Anjir bengek hahaha!"tawa Arzan kembali pecah.

"Udah-udah! Btw,lo serius mau nikah? Sama siapa emang ada calonnya?"tanya Devan menghentikan tawanya diikuti oleh Arzan.

"Seriuslah! Waktu dipantai lo nggak lihat gue nulis apa ditangan cewek gue?"tanya Vian ngegas.

"Lo nulisnya ditangan Zaza,gue'kan dibawah panggung sama yang lain,mana liat bego Yan!"Devan menoyor kepala Vian dengan kesal.

"Emang bego dia!"celetuk Arzan sambil memakan mie ayamnya.

"Lupa gue!"sahut Vian menyengir tanpa dosa,menggaruk tengkuknya yang tam gatal.

"Udah diizinin sama om Ardi and tante Gina kesayangan gue?"tanya Arzan.

"Bilang apa lo?"tanya Vian menatap tajam kearah Arzan.Saat mendengar empat kata terakhir yang diucapkan oleh Arzan.

"Canda pak negara! Galak amat!"jawab Arzan cengengesan.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang