•|609~51|•

745 49 10
                                    

"Bahagiamu,bahagiaku juga."
~Wahyu Devian.


Komen disetiap paragraf bisa? Sabi dong!!

Happy reading!!

Seorang gadis cantik kini tengah duduk di taman belakang sekolahnya dengan satu mangkuk seblak level lima di depannya.

Gadis itu adalah,Zaza ia kini tengah memakan seblaknya dengan nikmat.Tanpa menghiraukan apa yang terjadi nantinya.

Disisi lain Vian,cowok itu tengah mencari gadisnya yang sejak tadi belum ia lihat.Karena,disaat bel istirahar berbunyi Vian disuruh keruang guru menemui ayahnya.

Cowok itu sampai di taman belakang sekolahnya.Ia dapat melihat Zaza duduk disalah satu meja yang berada disaana.

Vian berjalan dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.Begitu dekat dengan gadis itu,ia membelalakkan matanya saat melihat kuah seblak yang dimakan gadis itu sangatlah merah.

"Buset! Merah banget!"gumam cowok itu.

Ia kemudian berdehem singkat membuat Zaza mendongak.Gadis itu terkejut refleks ia berdiri dari duduknya.

"E-eh kak Vian,"gadis itu menyengir lucu.

Cowok itu menatap tajam kearah Zaza."Mau makan seblak apa cabe hm?"tanyanya dingin.

Gadis itu bergidik ngeri.Mendengar suara itu ia jadi takut."Maaf!"Zaza menundukkan kepalanya.Ia lupa akan larangan cowok itu yang tidak mengizinkannya memakan makanan yang terlalu pedas.

"Lo itu gak kuat makan pedes banyak,Za! Nanti kalo sakit gimana?"tanya cowok itu suaranya sedikit meninggi.Tidak ada nada lembut sama sekali.

"Maafin Zaza!"ujar gadis itu penuh penyesalan.

"Jangan marah,"gadis itu semakin menunduk.Matanya berkaca-kaca.
Percayalah,kalau soal Vian gadis itu sangat cengeng.Apalagi disaat Vian memarahinya seperti ini.

Vian menghela nafasnya.Ia berjalan mendekat.

"Aku cuman gak mau liat kamu sakit,Za!"ucap Vian dengan nada berubah lembut.

"Maafin Zaza!"gumam gadis itu lirih.

"Gapapa,ayo sini peluk!"cowok itu merentangkan tangannya.

Gadis itu malah menggeleng pelan.Membuat Vian mengernyit bingung.

"Loh,kenapa?"tanya Vian bingung.

"Kakak aja yang peluk Zaza."jawab gadis itu masih menunduk.

Vian terkekeh gemas melihat itu.Cowok itu menarik tubuh mungil gadisnya kedalam dekapannya.Mengusap lembut rambut gadis itu.

"Ayo makan dulu!"ajak Vian sambil melepas pelukannya.

"Tapi itu?"gadis itu menunjuk seblaknya yang masih tersisa setengah.

"Buang aja."jawab Vian.

"Ihh mubazir kak! Gak boleh buang-buang makanan!"ucap Zaza sedikit kesal.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang