•|Pipi tembam~56|•

624 43 1
                                    

Call me lala♡

Hargai author:vote+follow+komen!



Selamat membaca temen²♡

"Gila,Za! Pipi lo tembam banget,tangan gue jadi gatal mau nyubit!"ujar Devan sambil menggerakkan tangannya seolah ingin mencubit pipi tembam milik Zaza.

Membuat,Vian melotot tajam kearah Devan.Enak saja itu semua miliknya eh,belum semua sih masih setengah soalnya belom sah.Tapi,tetap saja miliknya adalah miliknya gak boleh direbut apalagi disentuh-sentuh berani nyentuh? Nyawapun melayang.

"Tapi gue gak mau setelah gue nyubit pipi lo,nyawa gue langsung melayang jadi,ambil jalur aman aja deh,"sambunya lagi.

Zaza mengernyit bingung ia menghentikan acara mengunyah baksonya.Kemudian,menatap Devan dengan tatapan bertanya.

"Emangnya pipi Zaza ada racunnya apa? Yang kalo disentuh bisa langsung mati?"tanya gadis itu melotot.

"Kak Vian aja yang sering nyubit pipi Zaza gak mati,"sambungnya lagi.

Vian yang berada disampingnya sudah geregetan mendengar penuturan gadisnya yang sangat polos itu.Tangannya jadi gatal ingin mencakar gadis itu.Untung saja ia tau tempat.

"Gak gitu konsepnya,sayang!"sahut Vian gregetan.

Gadis itu menoleh kearah Vian kemudian,menyengir lucu.Jantungnya yang berada didalam sana sudah berdetak tak menentu.

"Sumpah gue gak tahan anjj! Gemes banget gue sama lo,Za! Polosnya udah diatas rata-rata!"celetuk Devan melihat gadis yang berada didepannya itu.

"Bodo amat! Wlee!"ejek Zaza meleletkan lidahnya mengejek Devan.Membuat cowok itu kesal.

Sedangkan yang lainnya merasa gemas dengan tingkah gadis itu.Ingin memilikinya,tapi gadis itu sudah dimiliki orang lain.Yang tak mungkin sekali pun ingin berpaling darinya.

Zaza melihat-lihat sekitar hingga matanya melihat Nisa yang sedang mencari tempat duduk.

"NISA!"teriak Zaza membuat mereka menoleh kaget.

Nisa yang merasa dipanggil langsung menoleh kearah sumber suara kemudian,menunjuk dirinya sendiri.

"Iya sini!"suruh Zaza melambaikan tangannya.

Nisa menghampiri meja yang diduduki Zaza."Kenapa,Za?"tanyanya saat sudah berada disana.

"Duduk sini aja bareng kita!"jawab Zaza.

"Emm emang boleh?"tanya gadis itu.

"Gausah deh,Za! Gue duduk sama temen gue aja disana,"tolak gadis sambil menunjuk teman-temannya.

"Udahlah! Gabung sini aja,masih kosong tuh disamping Alan!"ujar Lifa.

"Ayo sini,kak! Yang lalu biarlah berlalu! Mari kita memulai hidup baru,siapa tau nanti jadi pasutri baru!"goda Alan.

"Azeek,Lan!"sahut Arzan.

"Udah bareng aja! Kita temenan sekarang! Yang dulu-dulu dilupain aja!"ucap Vania yang diangguki mereka semua.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang