Happy reading 🌼
Cuman punya nyawa satu,itupun hanya titipan.
~Alan Pradipa.50:Gausah Sok Akrab,Gue Cowoknya.
•••🔥•••Kaki jenjang milik Vian dengan lincahnya menyalip lawan,dengan tangan yang membawa bola basket.Cowok itu dengan gerakan cepat men-dribble bola tersebut,kemudian membawanya masuk kedalam ring lawan.
Suara tepukan tangan riuh menghiasi seluruh lapangan bola basket tersebut.
Alan,cowok polos itu ternyata sangat lincah dalam bermain basket.Seperti sekarang,ia sedang men-dribble bola basketnya kemudian,mengopernya kepada Devan.Dan langsung ditangkap oleh cowok itu.
"AR!!"Teriak Devan memberi aba-aba agar Arzan menangkap bola tersebut tanpa dihalangi oleh lawannya.Arzan mengambil ancang-ancang untuk menangkap bola tersebut.Dan,begitu bola sudah dilempar oleh Devan ia meloncat tinggi dan menangkap bola tersebut.Dengan gerakan cepat ia berlari kemudian memasukkan bola tersebut kedalam ring lawan.Membuat suara tepukan riuh kembali menghiasi lapangan.
Gadis cantik yang sedari tadi tak melepas pandangannya dari seseorang yang sedang bermain basket tersebut berdecak kagum saat melihat pemandangan didepannya itu.
Melihat Vian sedang berlari sambil membawa bola basket dengan rambutnya yang bergerak kesana-kemari karena rambut cowok itu sedikit panjang dibagian depannya.
"Ck.poninya tuing-tuing!"decak Zaza tanpa mengalihkan pandangannya dari Vian.
"Gila,gila,gila ini bener-bener gila! Vian berdamage banget anjir! Tapi cowok gue gak kalah ganteng!"Lifa sudah berkali-kali berdecak kagum melihat Arzan yang tak kalah gantengnya dengan Vian saat bermain basket.
"Yakin gak mau sama kak Devan,Vania?"tanya Zaza sambil menoleh kearah Vania yang sedang fokus menonton.
Begitu mendengar suara itu ia menoleh."Kayaknya enggak,soalnya gue juga suka sama dia."jawabnya tanpa sadar,ia terus memperhatikan Devan.
"What?!!"Lifa memekik heboh,gadis itu menoleh tak percaya kepada Vania.
"Serius lo,Van? Gue kira lo cuman suka sama pacar fiksi-fiksi lo itu,"ujar Lifa.
"Mana ada,walaupun suka gak bakal jadi nyata juga,ya, mending suka sama yang nyata-nyata aja."ucap Vania.
"Bener bener!"setuju Zaza.
"Jadi,kalo Devan nembak lo sekarang lo bakal mau?"tanya Lifa.
"Maulah!"jawab Vania dengan mantap.
"Capek juga pura-pura gak suka padahal suka,"sambungnya ia menghela nafasnya kasar.
"Mending mau aja,nanti Zaza yang bilangin sama kak Devan,"celetuk Zaza.
Vania melotot kaget mendengar penuturan gadis lucu yang berada disampingnya itu."Weh,jangan dong mau taro mana muka gue nanti anjir!"
"Gapapa bilangin aja,Za!"suruh Lifa dengan semangat empat lima nya.
"Jangan anjir jangan malu-maluin gue!!"tolak Vania mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Teen FictionMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...