Hi guys!!
Doain Lala lancar ujian ya,inget!
Doain biar lulus jga,ntar Lala bakalan sering up deh
Happy readin🧚
Zaza duduk di sofa ruang tamu bersama Vian,yang sejak tadi berada di rumahnya.Katanya sih,lagi kangen.Padahal ketemu terus disekolah.
Gadis mungil itu kini tengah memakan cemilan yang sempat ia beli di Alfa tadi.Dengan mata yang tertuju pada televisi yang menayangkan film si kotak kuning.
Sedangkan Vian,cowok itu sibuk memainkan game online-nya.Posisinya saat ini adalah terbaring di sofa dengan paha gadisnya sebagai bantalan.
Zaza menghela nafasnya kasar,bosan sekali.Film si kotak kuning yang tak lain adalah Spongebob itu kini tengah iklan.Membuat gadis itu bosan menunggu.Hingga ia mununduk,menatap sang kekasih.
Gadis itu dengan jahil,merebut handphone milik Vian.Membuat Vian yang sedang fokus itu,kaget.Mendapatkan aksi tiba-tiba dari gadis itu.
"Za! Balikin dulu,lagi dikit itu,udah mau menang!"titah Vian ingin mengambil ponselnya.
Zaza dengan cepat menyingkirkan ponsel milik Vian.Tangannya sibuk menari disana,menyerang semua lawan yang berada di game online itu.
"Zaza yang mainin!"sahutnya.Tidak berpaling dari handphone milik Vian.
Vian berdecak kesal.Untung sayang,pikirnya.Cowok itu menatap Zaza yang masih fokus bermain,sedetik kemudian ia tersenyum tipis,melihat wajah gadis itu yabg sangat menggemaskan ketika fokus seperti sekarang ini.
"Yess Victory!! MVP ihhh!"seru gadis itu kesenangan.
Vian menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu,yang kadang galak,kadang seperti anak kecil,manja,dan kadang menggemaskan seperti saat ini.
"Minta nomornya kak Arzan sama kak Devan dong,kak!"gadis itu mengambil handphonenya yang tergeletak di atas sofa.
Seketika Vian melotot mendengarnya,cowok itu bangun dari rebahannya.Kemudian,menatap tajam sang kekasih.
"Ngapain minta nomor dua curut itu? Mau selungkuh lo,hah?"tanya Vian terbawa emosi.
Zaza berdecak kesal,gadis itu menoyor kepala kekasihnya.Heh! Sejak kapan Zaza berani gitu?
"Ngomongnya! Zaza mau main sama mereka berdua,dua lawan satu!"ucap gadis itu.
"Dua lawan satu? Emang bisa? Ngelawan aku aja kalah!"ejek cowok itu tersenyum jahil.
"Kan itu,karna kakak yang main di hp punya Zaza yang levelnya lebih tinggi,jadi kalah!"sahutnya tak terima.Padahal waktu itu,ia kalah karena Vian yang memainkan game miliknya,dan ia memainkan game milik Vian.Singkat,broo lebih tepatnya tukeran hp.
"Cepet kirim!"suruh gadis itu tak sabaran.
"Nggak! Aku aja yang telpon suruh mereka kesini,di hp kamu nggak boleh ada nomor cowok kecuali aku,bang ezza,sama papa kamu!"sahut Vian.Posesif mode-on.
"Posesif!"gadis itu berdecak kesal.Padahal mereka itu teman Vian,masih saja cowok itu cemburu.Memangnya ada yang berani mengambil gadis itu darinya.
"Biarin!"sahut Vian.Cowok itu menelpon Devan dan juga Arzan.Menyuruh mereka kerumah Zaza,atas dasar suruhan baby queen terhormat.
-❀-
Tak membutuhkan waktu lama,Devan dan juga Arzan tiba dirumah milik Zaza.Mereka menerobos masuk kedalam.Tidak mengetuknya maupun memencet bel,apalagi mengucapkan salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN [END]
Teen FictionMereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa bahagia karena kebersamaan,dan berjuang terus karena kesetiaan. Singkat cerita,ini adalah kisah seorang dua remaja yang saling mencintai sej...