•|Alan Sakit Gigi?~57|•

674 42 0
                                    

Sesuai dengan apa yang diinginkan Zaza.Mereka sampai disalah satu mall.Mereka,kemudian masuk kedalam.

Begitu mereka masuk,banyak pasang mata  yang melihat  kearah mereka.Terutama,para kaum hawa yang berlalu lalang.Menatap Vian dengan penuh kagum.

Bagaimana tidak? Cowok itu masih menggunakan seragam sekolahnya,dengan kedua kancing baju bagian atas yang tidak dikancing,baju yang tidak dimasukan.Dan juga,kaca  mata hitam yang ia pakai.Membuat para kaum hawa menatap Vian tanpa henti.

Zaza yang melihat itu berdecak kesal.Gadis itu melepas genggaman tangannya dengan Vian,berniat pergi dari sana.Biarkan saja cowok itu tebar pesona disana.

Tapi,dengan sigap Vian menahannya.Cowok itu tau apa yang terjadi dengan gadis itu sekarang.Sudah dipastikan gadis itu sekarang tengah kesal.Dengan sigap Vian merangkul pinggang gadis itu posesif.

"Kenapa mukanya kesel gitu hm?"tanya cowok itu tersenyum geli.

"Enggak!"jawab gadis itu dengan ketus.

"Tenang aja aku cuman suka sama kamu! Gak bakalan tergoda,"ucap Vian terkekeh pelan.

"Soalnya,kamu lebih menggoda,apalagi bibi--"

"Kakak..."rengek gadis itu memotong ucapan Vian.

Vian tertawa pelan kemudian,mengajak gadis itu berjalan mengikutinya.Entahlah mau diajak kemana gadis itu oleh Vian.

⭑⭒⭑

"Mau makan?"tanya Vian menatap gadisnya yang sibuk memakan sosis bakarnya.

Gadis itu menggeleng,dengan mulut penuh.Membuat Vian gemas,gadis itu sangat lucu ketika seperti ini.Pipinya kembung penuh dengan makanan membuat Vian gemas.

"Pelan-pelan makannya!"tegur Vian menatap tajam kearah Zaza.

Gadis itu menelan sosis bakarnya dengan paksa.Kemudian menyengir lucu.

"Maaf!"sahutnya.

"Gapapa! Mau pulang sekarang?"tanya cowok itu sambil menarik Zaza agar lebih dekat dengannya.Mengusap rambut gadis itu.Membuat,mereka yang melihat itu,menatap dengan tatapan iri.

"Mau beli martabak."jawab gadis itu dengan semangat.

Vian sudah tidak tahan,cowok itu mencubit pipi tembam gadisnya dengan gemas.

"Gemes banget sih,kamu!"ujar cowok itu saat sudah mencubit pipi gadisnya.

Vian menggenggam tangan mungil gadisnya."Ayo!"ajaknya.Melenggang pergi dari sana.

—⭒—

Zaza turun dari motor besar milik Vian.Gadis itu tidak memakai helm,katanya ia merasa kepanasan.Sudah dipaksa tapi tetap tidak mau.

"Habis ini langsung pulang gausah kelu--"gadis itu terpaku melihat Vian.

Cowok itu melepas helmnya,kemudian menyugar rambutnya kebelakang yang sedikit berantakan.

Hal itu membuat Zaza terpukau,ia tidak munafik.Vian itu sangat tampan,pantas saja banyak yang menyukainya.Contohnya seperti tadi saat mereka berada di mall.Banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan terpesona.

"Kakak ganteng banget!"celetuk Zaza tanpa sadar.

"Baru tau?"tanya Vian mendelik kesal.

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang