*Pulau Tengkorak*
POI terbangun menjelang matahari terbit. Saat dia keluar dari kamar itu, angin dingin pun menusuk kulitnya.
Brrrr~poi, dingin banget~poi, gumamnya.
Dia pun bergegas masuk ke kamar lagi dan mencari cara agar dirinya tidak kedingin dan satu-satunya ide yang muncul dari kepalanya adalah tinggal di dalam gua dulu.
Dia pun mencari kain tebal untuk melindungi tubuhnya dari angin yang sangat dingin itu. Sambil berjalan perlahan melihat barang-barang hasil rampasan di gua itu, dan mencari stok makanan, ternyata sudah habis dimakan semuanya.
Matahari mulai terbit, langit pun mulai menunjukan ronanya. Poi sibuk mencari kumpulan makanan untuk perutnya.
Nah, sarapannya kali ini ada, 2 kelapa, sebakul daun yang baru dipetik dan kerang-kerangan yang baru saja dia kumpulkan. Sambil menikmati sunrise yang menakjubkan, Poi pun memakan kerang bersama cangkang-cangkangnya, kelapa bersama batoknya dan daun-daun bersama ulat bulunya.
Mantap jiwa, saatnya sarapan~poi, gumamnya.
Setelah kenyang Poi pun menyusuri hutan di belakang pantai, hutannya rimbun dan masih sangat asri.
Tapi, Poi harus berhenti sejenak menikmati keindahan hutan itu karena perutnya melilit kesakitan. Waktunya, buang air. Rentetan bunyi gas keluar dari bagian belakang tubuh Poi dan menyebabkan pembusukan semak dan pohon secara massal.
Setelah menemukan tempat yang pas, Poi pun membuang limbah dari tubuhnya itu. Tak sulit membuangnya karena pencernaannya lancar jaya, sebelum dimakan makanan yang dimakannya kan, telah busuk duluan. Jadi, pencernaanya tidak perlu bekerja keras.
Setelah merapikan dan menutup sisa-sisanya dengan baik Poi pun bergegas kembali ke bibir pantai, sambil tiduran dibawah pohon, asyikkkkkk naa...
Dia tidak sadar bahwa ada seekor hewan sedang mengikuti karena mencari sumber bau busuk ini.
"Hmmm... baunya enak buanget... nih," guman hewan ini.
"Udah lama gak pernah cium bau kayak ini."
Sambil berjalan hewan ini terus mengendus dan mengikuti bau ini, saking terlenanya...
"Kok tiba-tiba gelap, perasaan tadi masih terang," katanya sambil celingak celinguk bingung sendiri.
"Lah, lobang apaan ini?"
"Pas banget buat kepala gue! Tapi kok gue bisa masuk kesini?"
"Halo-hola-hola!" teriaknya tapi tidak ada jawaban.
Hewan ini pun mulai mencari asal bau tersebut dan...
"Woi, kepala gue nyangkut! Adoh! Jangan ditekan dodol! Sakit tau!" Serunya menahan sakit.
Hewan ini tidak menyangka, saking terlena dengan bau mulut Poi, dia memasukan kepalanya ke mulut Poi. Maklum kalo si legenda ini tidur, mulutnya suka mangap lebar-lebar. Makanya baunya kemana-mana, dan semua tanaman yang menghirup udara busuk ini langsung layu.
Poi yang tidurnya terganggu karena ada sesuatu di mulutnya kaget setengah mati...
Reflek, Poi segera memuntahkan sesuatu yang menganjal keluar dari mulutnya.
"Ih! Makhluk apa ini~poi? Blek! Ih, dimulut Poi ada bulunya! Siapa kamu, hah?!" tanyanya dengan mimik wajah kaget sambil bergerak mundur was-was.
To be continued
***
Makhluk apa coba yang suka bau busuk? 😔
Ada-ada aja...
Coba lo pada tebak, makhluk apa yang suka bau? 🤔
Siapa tau bener:)Biar tau bener ato salah liat episod berikutnya, ya!
#tebak-tebakasal
Btw, jangan jadi pembaca goib, ya gaes! Biar rame, makin seru!👀
See you, diepisode berikutnya! ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
POi the Legend
Teen FictionUdah bau, dekil, jelek, o'on, hidup lagi! Begitulah kesan pertama semua orang yang bertemu dengannya. Berbekal otak sebesar kacang hijau, tampang bloon, bau (yang amat sangat) tak sedap dan daki setebal 5 cm ditubuhnya bocah ini akan memulai petua...