"Saya tidak akan bisa membenci semua hal yang menjadi sumber senyum kamu."
•Adzriel Razzandra Atallah•
✧✧✧
Langkah Almeera hari ini bukan hanya membawanya ke lingkungan baru, tetapi juga membawanya ke dalam kehidupan baru yang akan ia jalani.
Razzan mengulurkan tangannya pada Almeera, menggenggam tangan kecil Almeera saat Almeera menerima uluran tangan Razzan. Senyum lembut ditunjukkannya.
Almeera menatap tangannya yang digenggam oleh Razzan. Dalam hatinya terbesit sebuah perasaan takut kalau dia tidak bisa menjalani kehidupan barunya dengan baik, tapi saat tangan Razzan yang menggenggam tangannya dengan erat seperti memberi sebuah keyakinan untuk Almeera.
"Selamat datang di rumah kita."
"Aku dengar kalau kak Razzan baru beli rumah ini, benar?"
Razzan mengangguk.
"Saya memang sudah berniat membeli rumah ketika saya menikah."
"Kenapa? Padahal rumah yang dulu nggak ada salahnya kan? Kak Razzan, kehangatan rumah nggak dinilai dari seberapa mewah atau seberapa tebal selimut yang ada di dalamnya."
"Saya tau." Razzan memotong ucapan Almeera.
"Saya sudah menyiapkan rumah ini untuk kamu dan segala yang di dalamnya hanya untuk kamu, saya ingin membangun kehangatan itu bersama kamu."
"Kenapa?"
"Karena hanya hati kamu rumah yang saya impikan." Tujuan Razzan hanya ingin membuat istrinya senyaman mungkin, tak lebih.
"Nggak perlu terlalu dipikirkan." Melihat Almeera yang hanya diam membuat Razzan mengusap kepalanya.
"Ayo masuk!"
"Bismillah ya! Semoga rumah ini menciptakan banyak berkah dan kebahagiaan saat kita huni."
"Aamiin," lirih Almeera tersenyum.
Suami dan istri itu melanjutkan langkah mereka untuk masuk ke dalam rumah.
•••
"Ada yang mau saya tunjukkan kepada kamu, anggap saja hadiah yang saya siapkan sebagai ungkapan rasa bahagia saya karena kamu mau menjadi wanita saya," ujar Razzan, Almeera mendengarkan.
Mereka menghentikan langkah tepat di ruang tamu. Razzan sudah menantikan hari ini untuk menunjukkan hadiah yang sudah dia siapkan dengan penuh perjuangan untuk gadis yang dia cinta dalam diam selama ini, gadis yang sekarang sudah menjadi istrinya.
"Apa itu kak?" tanya Almeera penasaran.
"Mari ikut saya!" Razzan menarik pelan tangan Almeera yang dari tadi dia genggam menuju halaman belakang, tempat di mana hadiah yang dia siapkan berada.
"Kamu suka?" Razzan bertanya setelah membuka pintu menunjukkan sesuatu di balik pintu itu pada Almeera.
Awalnya Almeera heran kenapa Razzan membawanya ke halaman belakang, tetapi setelah melihat apa yang berada di sana, pupil mata Almeera berbinar karena di sana terdapat sebuah rumah kaca yang di dalamnya adalah taman bunga yang begitu indah.
"Saya menyiapkan taman bunga ini untuk kamu. Maaf karena saya membuat taman bunga ini beserta rumah kacanya, itu karena alergi saya. Tetapi saya sangat berharap kamu menyukai semua ini," ujar Razzan lengkap dengan senyum manis yang menghias wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buket Bunga untuk Almeera (Versi Baru)
SpiritualBukan tanpa alasan Allah Yang Maha Pengasih mempertemukan kamu dengan seseorang yang membuat kamu tertarik padanya. Bisa jadi pada awalnya kamu dan dia memang sudah ditakdirkan Allah untuk bertemu, atau bisa jadi kamu atau dia pernah saling meminta...