Sudah beberapa hari semenjak Almeera diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Karena Almeera yang beberapa hari ini bersikap lebih manja, Razzan sebagai suami harus sigap memenuhi keinginan istrinya itu.
Seperti sekarang, wanita yang berstatus sebagai istrinya Adzriel Razzandra Atallah itu menghampiri Razzan dan langsung masuk dalam pelukan Razzan. Entah apa yang Almeera minta kali ini, Razzan sudah bersiap untuk itu.
"Aku ngantuk, kamu mau kan temenin aku tidur? Sambil peluk, mau denger kamu baca sholawat juga, boleh?"
Tanpa menjawab, Razzan mendaratkan bibirnya di kening Almeera. Dengan gerakan teratur Razzan mengusap surai Almeera yang tak tertutup jilbab hingga punggung Almeera sembari membaca sholawat Ya Nabi Salam 'Alaika dengan nada lembut.
Anta nurullahi fajran
Ji'ta ba'dal usri yusran
Rabbuna 'alaka qadran
Ya imamal anbiya’iAnta fil wujdani hayyun
Anta lil 'aynayni dayyun
Anta 'indal hawdhi riyyun
Anta hadin wa shafiyyunYa habibi ya muhammad
Ya nabi salam 'alayka
Ya rasul salam 'alayka
Ya habib salam 'alaykaSholawatullah 'alayka
Suara merdu Razzan selalu membuat Almeera nyaman. Lembutnya seperti selimut awan yang membawa Almeera hampir masuk ke alam mimpi. Namun, dering telpon Razzan urung membuat Almeera menutup matanya.
Sembari mengecek pesan masuk di handphone nya, Razzan masih terus melantunkan sholawat.
Aryo—sahabatnya—yang mengiriminya pesan. Menyampaikan kalau ia sudah berada di depan rumah Razzan.
Setelah Aryo diberitahu Razzan kalau Almeera akan pulang dari rumah sakit, Aryo memang sudah mengabari akan berkunjung bersama istri dan anaknya untuk menjenguk Almeera, tapi Razzan baru tahu kalau ternyata Aryo akan berkunjung hari ini.
Ya sudah, tunggu sebentar Yo.
Tulis Razzan sebagai balasan dari pesan Aryo.
T
ak berselang lama setelah Razzan merasakan napas teratur Almeera di ceruk lehernya dan memastikan istrinya itu sudah tertidur dengan nyaman. Tidak ingin membuat Aryo menunggu lebih lama, kemudian Razzan memutuskan untuk segera menyambut sahabatnya yang datang berkunjung.
Almeera belum tertidur, dia masih mencoba untuk tidur, tetapi setelah merasa Razzan melepaskan pelukannya dan beranjak meninggalkannya dengan terburu-buru, Almeera pun segera bangun, memasang jilbab instan lalu mengikuti Razzan.
Almeera menghentikan langkahnya jauh di belakang Razzan yang baru akan membuka pintu.
Sementara Razzan membuka pintu untuk menyambut kedatangan sahabatnya, tetapi setelah pintu terbuka hanya ada perempuan yang menggendong bayi.
"Assalamu'alaikum, Raz." Perempuan sebaya Razzan itu mengucap salam.
"Waalaikumsalam, Nina," jawab Razzan, melemparkan senyum singkat lalu menunduk menjaga pandangannya pada perempuan bernama Nina yang merupakan istri Aryo dan anak yang di gendongan Nina adalah anak Aryo dan Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buket Bunga untuk Almeera (Versi Baru)
EspiritualBukan tanpa alasan Allah Yang Maha Pengasih mempertemukan kamu dengan seseorang yang membuat kamu tertarik padanya. Bisa jadi pada awalnya kamu dan dia memang sudah ditakdirkan Allah untuk bertemu, atau bisa jadi kamu atau dia pernah saling meminta...