47

462 27 1
                                    

Jangan Lanjut Baca Sebelum Vote!!!

Stop di sini buat baca

Subhanallah

Alhamdulillah 3×

Astaghfirullah 3×

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad 3×

•••••

"Gaffi tolong pelan-pelan!" pinta Almeera pada Gaffi yang sedang membantu menuntun Razzan keluar dari mobil untuk duduk dikursi roda.

"Iya nggak bakal saya lempar si pak bos, pokoknya tenang aja," balas pemuda itu terkekeh setelah berhasil mendudukkan Razzan dikursi roda dengan aman.

"Terima kasih Gaffi," ucap Razzan.

Almeera tersenyum dan juga ikut mengucapkan terima kasih lalu mulai mendorong kursi roda Razzan masuk menuju rumah mereka karena hari ini adalah kepulangan Razzan dari rumah sakit setelah beberapa hari masih harus dirawat setelah bangun dari koma.

"Almeera." Sampai di teras rumah Razzan memanggil Almeera membuat yang empunya nama berhenti mendorong kursi roda Razzan. Almeera beralih ke hadapan Razzan lalu merunduk menyamakan tingginya dengan Razzan.

"Ada apa mas?" Almeera bertanya barangkali ada yang ingin Razzan sampaikan tapi beberapa waktu berlalu Razzan hanya menatap mata Almeera tanpa bersuara.

"Mas berpikir apa?" pertanyaan kedua Almeera lagi-lagi tak mendapat jawaban justru Almeera hanya dapat melihat mata Razzan yang tampak resah.

"Apa mas takut masuk ke rumah dan ketemu orang-orang? Mas khawatir dengan reaksi dan pendapat orang-orang saat melihat kamu?" Almeera mencoba membaca pikiran suaminya. Dihari kepulangan Razzan ke rumah, orang tua mereka sepakat untuk mengadakan acara syukuran yang hanya mengundang keluarga besar dan tetangga mereka untuk menyambut Razzan. Entah kenapa Almeera merasa Razzan tidak percaya diri untuk bertemu dengan orang-orang yang ada di rumah mereka, Almeera menduga hal tersebut yang membuat suaminya resah. 

Razzan tak lagi menatap mata Almeera, ia mengalihkan tatapannya ke kakinya. masih tidak ada kata yang keluar dari mulut Razzan. Hal itu membuat Almeera yakin dugaannya benar.

"Mas." Almeera meraih tangan Razzan untuk ia genggam. "Apapun pendapat orang-orang yang mereka katakan, apalagi pendapat buruk, aku mohon jangan biarkan siapapun mengubah hati kamu. Cukup Allah, cukup hanya Sang Pemilik Hati yang mengubah hati kamu."

Mata almond Razzan kembali pada Almeera. dengan sedikit mengangkat sudut bibirnya Razzan mengangguk dan mengeratkan genggaman tangan mereka.

"Kamu tahu setiap manusia akan ada masanya berada dititik terendah mereka masing-masing dan rasanya saya sedang berada dititik terendah saya."

"Jadi tolong bantu kuatkan hati saya," ucapnya lembut lalu diangguki Almeera.

•••

Kedatangan Razzan ke rumahnya setelah sekian lama, disambut ramai oleh orang-orang yang diundang untuk menghadiri acara syukuran yang diadakan oleh orang tua dan mertuanya. Berbagai tatapan mata dan bisikan-bisikan para tamu yang didominasi keluarga dan tetangga mengiringi Razzan saat masuk ke rumahnya.

Alhamdulillah Razzan akhirnya pulang.

Suaminya Almeera sudah datang.

Nak Razzan kenapa pakai kursi roda ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Buket Bunga untuk Almeera (Versi Baru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang