21

3.2K 205 5
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

✧✧✧

Sudah lewat waktu isya. Suami istri yang sedang berbulan madu itu sudah melaksanakan sholat bersama dan kini yang suami sedang bersandar di ranjang.

"Sayang sini! Ngapain di situ sendirian?" Razzan meminta Almeera ke sampingnya di saat gadis itu duduk menyendiri di sofa yang berada di sudut kamar hotel.

Sekilas Almeera menoleh pada Razzan langsung memutuskan tatapan mereka ketika melihat Razzan tersenyum padanya.

"A-aku mau ke toilet," ujar Almeera memang niatnya menjauh dari Razzan karena hari ini ada sesuatu yang membuat Almeera takut. Ketakutannya mulai Almeera rasakan saat dia memasuki hotel.

Razzan merasa aneh saat sesuatu yang berbeda ia tangkap dari wajah Almeera. Namun, Razzan berusaha berpikir positif.

Setelah Almeera keluar dari kamar mandi Almeera menyusul Razzan ke atas ranjang, tetapi dia tidak membuka suara dan Razzan juga tidak.

Mereka saling diam sampai Razzan yang lebih dulu bersuara. "Ada apa?" tanyanya pada Almeera.

Almeera menggeleng membuat Razzan benar-benar tidak paham dengan istrinya.

"Saya izin keluar sebentar ya?" Razzan memikirkan sesuatu dan berharap sesuatu yang akan dia lakukan dapat menyenangkan Almeera.

"Mau kemana?" Dengan cepat Almeera bertanya karena takut Razzan marah karena sikapnya.

"Ada sesuatu yang ingin saya berikan pada kamu. Tunggu sebentar di sini, boleh?"

"Nggak lama?" Razzan mengangguk.

"Janji?" Almeera memastikan, membawa jari kelingkingnya di depan Razzan. Dengan senang hati Razzan mengaitkan jari telunjuk mereka serta memberi satu kecupan singkat di pipi Almeera. Membuat si empunya pipi tertegun dan rona merah menghias di pipinya.

"Y-yaudah." Almeera memberikan izinnya.

•••

Tujuan Razzan adalah toko bunga karena dirinya ingin memberikan sesuatu yang disukai oleh istrinya. Sebelum masuk dalam toko bunga Razzan mengucap salam dan dibalas oleh pemilik toko bunga.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pemilik toko bunga pada Razzan ketika Razzan baru masuk ke dalam.

"Tolong rangkaikan sebuah buket bunga dan tolong buat seindah mungkin karena saya mau memberikan buket bunga itu untuk wanita yang paling saya cintai," ujar Razzan membuat si pemilik toko bunga itu menarik garis bibir, tersenyum lalu pemilik toko bunga itu mengangguk.

"Mau bunga yang mana?" tanya pemilik toko bunga.

Razzan memilih beberapa jenis bunga. "Tolong rangkaian menjadi satu," pinta Razzan.

"Akan saya buatkan, silahkan tunggu dulu."

Setelah pemilik toko bunga itu menyuruh Razzan menunggu, Razzan memilih menunggu di luar karena dia sangat tidak tahan berlama-lama dalam tempat yang dipenuhi oleh bunga. Membuat hidungnya jadi gatal.

Cukup lama Razzan menunggu sampai pemilik toko bunga menghampiri Razzan yang berada di luar toko.

"Ini buket bunga pesanan anda," ujar pemilik toko menyerahkan rangkaian bunga yang begitu indah.

"Allhamdulilah, terima kasih."

Razzan kembali setelah membayar bunga yang ia belikan untuk Almeera.

Razzan tersenyum melihat buket bunga yang dia beli, walaupun setelah itu senyumnya harus hilang karena bersin yang tiba-tiba. Namun, senyumnya kembali merekah bak bunga musim semi ketika membayangkan wajah Almeera setelah menerima buket bunga pemberiannya.

Buket Bunga untuk Almeera (Versi Baru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang