Bab 22

23.9K 1.1K 0
                                    

Saat tengah mencatat materi yang di berikan oleh dosen nya, Mayra merasa diri nya tengah di perhatikan oleh seseorang, ia mengangkat kepala nya dan mengedarkan pandangan nya keseluruh teman teman nya tapi teman nya itu semua sibuk dengan buku mere...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat tengah mencatat materi yang di berikan oleh dosen nya, Mayra merasa diri nya tengah di perhatikan oleh seseorang, ia mengangkat kepala nya dan mengedarkan pandangan nya keseluruh teman teman nya tapi teman nya itu semua sibuk dengan buku mereka masing masing tak ada yang menatap nya .

Tak ingin ambil pusing ia kembali melanjutkan catatan nya.

Saat akan melanjutkan menulisnya, Mayra merasa kursi bawah nya di tendang, lantas ia langsung melihat ke arah temen nya yang ada di belakang nya.

Ia menaikkan alis nya seolah bertanya,apa?

"Pak Yuda dari tadi ngeliatin lo tuh" bisik Dania, temen nya yang ada di belakang nya.

Mendengar itu Mayra sontak langsung melihat ke arah dosen nya itu,dan benar saja, dosen nya itu tengah menatap nya, dosen nya itu melemparkan senyuman pada Mayra saat Mayra menatap dosen itu.

"Sudah selesai, Almayra?"Tanya pak Yuda tiba tiba.

"Ee, belum, pak" jawab Mayra, Setelah itu ia melanjutkan catatan nya tanpa memperdulikan dosen nya itu.

Sedikit aku jelaskan tentang dosen itu. Ia Yuda Adikta Hariawan, pria berumur 30 tahun itu baru saja menjadi dosen di Kampus Mayra, ia mempunyai wajah yang tampan dan juga alis yang tebal, tak sedikit mahasiswa yang tertarik pada nya.

Tapi nampak nya dosen itu menyukai Mayra.

"Oke, karena waktu sudah habis, saya pamit, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya." Ucap Pak Yuda memecah keheningan.

"Untuk Almayra, bisa tolong bawa kan barang barang  saya? Tolong bawakan ke ruangan saya!" Setelah  mengatakan itu Pak Yuda keluar dari ruangan itu.

Padahal Mayra  belum meng Iya kan permintaan nya itu, tapi yauda lah, dari pada nilai nya di kurangi.

Setelah membereskan buku buku nya, ia langsung melangkahkan kaki nya menuju meja dosen yang di mana di sana terdapat sebuah tugas lembar mahasiswa/i.

Ia mengambil nya dan membawakan keluar dari kelas nya itu.

Mayra melangkahkan kaki nya menuju ruang dosen nya itu, yang lumayan jauh dari kelas nya tadi.

Sesampainya di ruangan dosen nya itu, ia langsung mengetuk pelan pintu ruangan tersebut.

Setelah mendapatkan sautan dari dalam, ia pun membuka pintu itu dan masuk kedalam.

"Permisi, pak. ini barang barang yang bapak minta saya untuk membawakan nya tadi, mau  taruh dimana, ya, pak?"

"Taruh di situ saja, Ra." Balas dosen nya itu sambil menunjuk ke arah sisi meja.

Mayra pun menuruti nya.

"Kalo gitu saya permisi, bapak" ucap Mayra setelah menaruh buku buku itu tadi.

"Eh, tunggu" sahut Pak Yuda sambil menarik tangan Mayra.

Mayra yang di sentuh seperti itu lantas langsung menarik cepat tangan nya.

"Ah, maaf, saya reflek tadi" ucap Pak Yuda menyesal.

"Hm, iya tak apa, pak" balas Mayra memaksakan senyum.

"Ada apa lagi, pak?" Tanya Mayra.

"Boleh saya minta nomor kamu?" Ucap Pak Yuda.

"Buat apa ya, pak?"Tanya Mayra.

"Ee, buat-"ucap pak Yuda menggantungkan ucapan nya, sepertinya ia tengah berpikir sesuatu.

"Buat kalo mau ngasih informasi lebih mudah gitu, saya gak punya nomor teman mu yang lain,  jadi bisakah saya minta nomor kamu saja?" Sambung Pak Yuda.

Mayra menyatukan alisnya mendengar penuturan dosen nya itu, tapi meski begitu ia tetap memberikan nomor nya.

"Sudah kan, pak?" Tanya Mayra saat selesai membacakan deretan nomor nya.

Pak Yuda menganggukan kepala nya." Iya sudah, makasih, ya."

Mayra mengangguk kan kepala nya pelan." Kalo gitu saya pamit, pak, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah itu Mayra keluar dari ruangan dosen nya itu.

Ia pun melangkahkan kaki menuju parkiran kampus nya, ia khawatir suami nya sudah menunggu nya.

Ia mempercepat langkah nya, hingga saat ia sampai di parkiran ia melihat suami nya tengah menunggunya.

Lantas ia semakin mempercepat langkah nya, sedangkan El yang melihat istri nya berlari  itu pun menghampiri nya.

"Kenapa lari - lari, hm?"Tanya El saat sudah berdiri di depan sang istri.

"Kamu udah  nunggu lama,ya? Maaf ya, tadi itu aku harus ke ruangan dosen ku dulu" ungkap Mayra.

"Gak papa, sayang, lain kali jangan lari-lari kaya tadi,ya! Aku takut nanti kamu jatuh." Ucap El.

"Iya, mas, maaf ya"

"Iya, aku maafin, yauda ayo kita masuk ke dalam mobil, panas nya terik banget!" Ajak El.

Mayra pun menuruti nya, mereka berdua memasuki mobil, dan El pun mulai mengendarai mobil nya keluar dari parkiran kampus.

Mayra pun menuruti nya, mereka berdua memasuki mobil, dan El pun mulai mengendarai mobil nya keluar dari parkiran kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi males nulis panjang panjang!

Gak papa kan?

Makasih ya, yang  udah mau mampir ke cerita aku♡

Love you buat yang mau baca cerita aku😊

Disatukan Oleh Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang