**
*
*
*
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ
Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu (HR. Tirmidzi).
"kamu tadi kok nunjuk aku sih. Aku kan malu." Ucap Mayra, pipinya kembali merah saat mengingat kejadian tadi.
Kini mereka sudah berada di perjalanan pulang menuju pondok. Acara baru selesai pada pukul setengah sebelas malam.
"Kamu salting kan?" Goda El.
Mayra menggelengkan kepalanya." Bukan salting tapi malu." Bohong, Wanita itu berbohong. Nyatanya pipinya memerah sepanjang acara tadi.
"Yakin? Padahal aku bangga banget tadi ngenalin kamu sebagai istri aku." Tutur El.
"Sedikit..." Gumam Mayra.
"Sedikit? Yah padahal aku maunya Kamu salting banget." Tutur El.
Mayra berdehem sebentar." Udah jangan banyak omong, nyetir yang benar. Aku udah ngantuk." Ucap Mayra mengalihkan pembicaraan.
El pun menurutinya, ia tak berbicara lagi. Keadaan hening hingga mereka sampai di pondok.
Sesampainya di pondok El pun turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu mobil yang ada disisi kiri, ia pun membuka pintu itu dan terlihatlah Mayra tengah tidur dengan lelap di mobil.
"Yang... Bangun," Panggil El sambil menepuk nepuk pelan pipi Mayra.
Perlahan Mayra mengerjabkan matanya.
"Udah nyampe?" Tanya Mayra dengan mata sayu nya.
"Iya, udah. Ayo turun!" Ajak El.
Mayra pun menerima uluran tangan suaminya, ia turun dari mobil dengan menggandeng tangan suaminya.
Sesampainya di ndalem, mata keduanya tak melihat ada siapapun di ruang tamu. Itu artinya penghuni rumah itu sudah tertidur.
Mereka pun memutuskan untuk langsung masuk kekamar. Di kamar, sepasang suami-istri itu melihat anaknya sudah terlelap di atas kasur dengan posisi Naeela memeluk boneka beruang berwarna ungu sedangkan Naren memeluk sebuah guling.
Posisi tidur mereka pun tidak beraturan, ranjang benar benar di kuasai oleh si kembar. Itu artinya Mayra dan El tak bisa ikut gabung tidur disana.
"Ada kasur cadangan, bentar aku siapkan dulu." Kata El pada istrinya. Pria itu mengambil kasur cadangan yang berbentuk persegi panjang. Ukurannya tak terlalu besar dan mungkin hanya bisa di pakai untuk satu orang saja.
Kemudian El juga mengambi sprei di lemari dan memasangkannya di kasur itu.
"Kamu bersiap dulu sana, ganti baju terus wudhu." Kata El sambil tangan yang sibuk memasang sprei.
Mayra pun menurutinya tanpa banyak omong. Setelah Mayra selesai mengganti baju dan wudhu, El pun juga sudah selesai memasang sprei.
"Sudah?" Tanya El.
"Iya udah." Jawab Mayra.
"Yauda kamu tidur duluan aja. Mas mau ganti baju dulu." Pinta El.
"Aku tunggu kamu aja. Sambil mau pake skincare bentar." Kata Mayra.
"Oke..."
Mayra pun duduk di depan meja rias, ia mulai mengeluarkan beberapa skincare malam nya, ia pun mulai sibuk mengaplikasikan skincare itu di wajahnya sambil menunggu suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disatukan Oleh Perjodohan [END]
Romance[Belum di revisi] Cover by @slvee_design ⚠ Awas baper⚠ "Takdir itu milik Allah, namun usaha dan doa adalah milik kita" Kisah tentang Mayra dan El. Ketika dua orang yang saling mencintai dan di satukan oleh perjodohan yang di lakukan kedua orang tua...