Bab 52

5.6K 181 1
                                    

☁️☁️☁️

Setelah mengantarkan anaknya sekolah menggunakan motor. El langsung kembali kerumahnya. Kenapa naik motor? Jawabannya karena mobil miliknya di pakai buat ngantar Bik Sri ke stasiun.

Pak Junaidi pun belum kunjung pulang.

El memarkirkan motornya di halaman rumahnya. Dilihatnya istrinya tengah duduk di kursi yang sudah di sediakan di depan rumahnya itu. Wanita itu tersenyum lebar menyambut kedatangannya.

"Assalamualaikum.." Ucap El menyapa istrinya.

Damai sekali rasanya hati El setiap kali memandang wajah wanita itu yang semakin hari semakin cantik dan berseri.

El benar benar di buat jatuh hati setiap harinya. Ia benar benar akan menjadi orang paling bodoh jika sampai menyakiti wanita itu ataupun menyia- nyiakan nya.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh." Balas Mayra sambil bangkit menghampiri sang suami.

"Masuk yuk." Ajak El sambil mengandeng tangan istrinya.

"Mau ke pondok, Mas?" Tanya Mayra sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mereka.

"Iya, Sayang. Nanti malam aku ada kajian, Yang. Kamu mau ikut?" Ucap El.

"Dimana, Mas? Aku mau ikut.." tutur Mayra.

"Aku lupa nama jalannya apa, tapi aku tau tempatnya." Ucap El. Pasalnya dirinya pernah mengunjungi tempat yang akan mengadakan pengajian ini, namun ia lupa apa nama jalan tersebut.

"Anak anak ajak juga?" Tanya Mayra.

"Ajak aja lah, kalo misalnya ditinggal mereka dengan siapa coba?"

"Tapi kasian kalo sampai kemalaman." Ucap Mayra. Wanita itu bisa menjamin bahwa pengajian pasti baru selesai hingga minimal pukul sepuluh malam. Kasian jika anak anaknya harus menunggu sampai jam segitu. Biasanya  Si Kembar akan di tinggal dengan Bik Sri dirumah, namun kali ini Bik Sri tak ada dirumah.

"Tanya anak anaknya aja nanti, mereka maunya gimana."

"Kamu ikut aku ke pondok aja yuk, Yang. Biar gak sendirian dirumah. Nanti kita jemput anak anak sekalian makan siang." Ajak El, rasanya ia tak tega jika harus meninggalkan istrinya sendirian dirumah.

"Boleh deh, mau ketemu Wina juga." Ucap Mayra setelah berpikir sebentar, dari pada di rumah sendiri lebih baik ia ikut saja dengan suaminya.

"Yauda sana ganti bajunya, aku tunggu..." Perintah El.

"Tunggu sebentar ya, Sayangku..." Ucap Mayra sambil mengedipkan sebelah matanya.

El menahan senyum melihat tingkah istrinya itu. "Dih, Genit..." Gumamnya.

Sedangkan Mayra yang mendengar itu hanya tertawa.

Tak ingin membuat suaminya menunggu lama, Mayra pun mengganti pakaiannya secepat mungkin. Tak membutuhkan waktu lama akhirnya lima belas menit kemudian ia sudah berganti pakaian dan juga sudah mempoles sedikit wajahnya.

"Ayo berangkat..." Ajak Mayra. Wanita itu terlihat cantik sekali dengan gamis berwarna navi yang ia pakai dan juga balutan hijab berwarna coklat muda.

"Cantik.." Gumam El memuji. Pria itu segera mengandeng tangan istrinya. Mereka pun berjalan beriringan keluar dari kamar.

☁️☁️☁️

"Ada kelas berapa les, Mas?" Tanya Mayra.

Kini mereka sudah berada di mobil yang berjalan menuju pondok pesantren.

"Gak banyak, cuma tiga les doang. Dua les pagi ini dan satu lesnya lagi nanti siang, abis Dzuhur. Nanti aku anterin kalian pulang dulu, abis itu aku kembali lagi ke pondok." Tutur El.

Disatukan Oleh Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang