Bab 30

24.9K 1.1K 18
                                    

"Sssth" rintis Mayra pelan.

"Sakit banget ya, yang?"Tanya El khawatir.

Mayra menganggukan kepala nya pelan.

"Kita ke rumah sakit aja, ya!" Ucap El sambil mengelus perut istri nya.

"Sssth, ayo." Balas Mayra.

"Ummi, tolong jaga kan Mayra sebentar, aku mau minta tolong sama pak Junaedi buat siapin mobil."

"Iya iya, sana pergi, cepet!" Ucap Ummi Arafah panik.

Tadi sekitar pukul 11 malam Mayra terbangun dari tidur nya, ia terbangun lantaran perut nya yang terasa sakit sekali, hampir setengah jam ia merasakan sakit itu, sampai akhir nya ia tak tahan dan membangun kan suami nya.

Kontraksi palsu ini sering ia rasakan, namun saat ini rasa nya lebih menyakitkan di bandingkan kemarin kemarin.

Mayra memejam kan mata nya  seraya menggigit bibir bawah nya.

Sesekali bibir nya beristighfar, di ujung mata nya terdapat bekas air mata yang menandakan betapa sakit nya  yang ia rasakan.

Tak lama kemudian El pun kembali.

Ia pun mengangkat tubuh istri nya atas perintah dari sang ummi dan membawa nya keluar dari kamar.

Sesampai nya di bawah ia langsung memasukan perlahan  istrinya kedalam mobil.

Dan pak Junaedi pun langsung menjalankan mobil nya.

"Masih sakit, yang?" Tanya El dengan nada panik nya.

"Udah gak kok, mas." Jawab Mayra.

"Beneran?" Tanya El.

"Iya, mas. Kita pulang aja deh" ujar Mayra.

"Enggak enggak, kita harus periksa dulu, oke" ucap El.

"Yauda terserah kamu aja" setelah mengatakan itu Mayra memejam kan mata  nya, sedangkan El mendekatkan wajahnya ke perut sang istri.

"Anak Abi yang baik, jangan nakal ya! Kasian Umma, baik baik aja di sana,ya! 2 bulan lagi kita ketemu, Abi sama Umma selalu menantikan kamu di sini." Ucap El seolah mengajak anak yang ada di kandungan Mayra ngobrol.

Mayra tersenyum mendengar itu.

Tak lama kemudian mobil mereka sampai di parkiran rumah sakit.

Mayra turun dari mobil di bantu oleh suami nya.

"Bisa, yang?"Tanya El.

"Bisa kok"

Dengan hati hati Mayra melangkahkan kaki nya di bantu oleh suami nya yang menggenggam tangan nya.

****

"Bagaimana, dok? Apakah kandungan istri saya baik baik saja?" Tanya El khawatir.

"Bapak tenang aja, kandungan istri bapak baik baik aja, kontraksi palsu seperti ini memang sering terjadi."

El menganggukan kepala nya, mendengarkan ucapan dokter perempuan itu dengan seksama.

"Apakah istri saya boleh pulang, dok?" Tanya El.

"Boleh kok, Bu Mayra tak perlu di rawat inap." Jawab Dokter itu.

"Yaudah, terima kasih, dok."

****

Mayra menyandarkan kepala nya di dada bidang suami nya, saat ini mereka tengah berada di mobil, mereka dalam perjalanan pulang.

Mereka langsung pulang, karena El merasa kasian pada istri nya itu, nampak dari wajah nya bahwa istri nya  itu tengah menahan kantuk.

Disatukan Oleh Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang