007

1.6K 112 0
                                    

"Benar. Ini ulah orang tua kita. Tapi malah kita yang berkelahi." Ujar Beomgyu.

Saat ini mereka berdua tengah duduk disofa ruang tamu. "Sudahlah. Gue lelah. Mau tidur." Yeonjun bangkit dari sofa sebelum memukul saklar di kaki meja dan beranjak pergi.

Ruang tengah mendadak gelap, bukan! Tak hanya ruangan ini saja tapi seluruh lampu dirumah Yeonjun padam. Sekarang Beomgyu tidak dapat melihat apapun termasuk lelaki yang beberapa detik lalu dihadapannya.

Api yang membara diantara mereka tentu saja masih belum padam. Beomgyu gengsi untuk mengatakan ketakutannya terhadap gelap.

"Yeonjun! Choi Yeonjun tunggu!" Panggil Beomgyu.

"Lo dimana sih?!" Masih santai.

Yeonjun sama sekali tidak menggubris dan terus melangkah menuju kamar sampai tiba-tiba, "Yak Yeonjun-ssi!" Beomgyu berteriak, diiringi suara benturan meja. Anak itu terdengar panik.

Beberapa detik kemudian lampu diseluruh ruangan kembali menyala.

Beomgyu yang tadinya nyerah sambil nutup mata kini mengedarkan pengelihatan kepenjuru sudut rumah dan menemukan Yeonju berdiri didepannya sembari melafalkan dua patah kata sakral, "Pengecut lu..!"

Alih-alih mendapat kata terimakasih atau puji syukur, kepalan kuat diperut menghancurkan ekspetasi Yeonjun. "Yak! Yak! Lihat! Lo ngelanggar aturannya lagi dasar kucing garong!"

"Gue bakal nerima sanksi." Beomgyu merendahkan nada bicara, memalingkan wajah kearah lain dengan tatapan dongkol.

"Apa ya. Sanksi yang bagus buat lo.." gumam Yeonjun sambil berpikir. "Tapi sayangnya gue males berpikir. Lu saja sana! Gue ngantuk. Hoam...." Yeonjun menepuk pelan permukaan bibirnya yang terbuka lebar-lebar sembari meregangkan tubuh.

Ingin rasanya menyumpalkan beberapa utas tisu ke mulut itu.

Sebelum Yeonjun kembali meninggalkannya, Beomgyu harus cepat-cepat bernegoisasi. "Oh ya, gue tidur dimana?"

"Dimana juga boleh. Di wc boleh, didapur boleh, diatap boleh. Oh, lo juga bisa tidur digudang. It's free.." Jawab Yeonjun dengan tampang guiding profesional selaku tuan rumah.

"Aish! Jangan bercanda! Lu tuan rumah macem apa gitu!?" Beomgyu mengepalkan satu tangannya hendak memukul lagi.

"Eits eits! Peraturan pertama!" Yeonjun menaikkan jari telunjuk, memperingati Beomgyu.

Beomgyu berdecih. "Oke." Setelah memikirkan dengan matang berapa untung dan rugi yang akan ia peroleh, Beomgyu pun menemukan hukuman yang tepat.

Ini worth it banget sih!















GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang