017

1.3K 105 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Yeonjun terbiasa tidur dalam kegelapan, dan akan kesulitan terlelap kalau lampunya tetap menyala. Pukul tiga pagi. Dia bangun untuk matiin saklar lampu.

Dua menit kemudian, sosok gondrong bercahaya bertengger diujung sofa menjaga jarak supaya tetap dalam radius tiga meter dari Yeonjun.

Itu Beomgyu yang langsung melek pas sadar lampu rumah mati, untung hpnya ada ditempat yang mudah diraih lalu beranjak keluar kamar  setelah menyalakan senter.

Ia tak enak menyalakan penerangan kembali. Sepengen nampol bagaimanapun, Beomgyu harus bisa menghargai dan membalas dengan kenyamanan, orang yang memaksa Beomgyu untuk sembuh selama sekurang-kurangnya tiga jam.







Aroma masakan mengepul, menyengat hidung Yeonjun sampai tersedak udara pedas dan akhirnya bangun sebelum alarm Fire~ oeo~ berbunyi.

"Dia masak lagi." Batin Yeonjun, memutar bola mata dan menemukan Beomgyu didapur dengan selimut yang membungkus leher sampai lutut sembari mentong-seng penggorengan.

Yeonjun menghampiri pria itu dari belakang, dan tanpa izin menyentuh dahi Beomgyu yang ternyata sedang menumis sayur kangkung.

"Kepala lu masih anget. Ga usah sekolah.. Gue bakal gantiin lo bersih-bersih diperpustakaan.. lo ga usah berterimakasih." Ujar Yeonjun dengan dengan percaya diri, berharap sementara Beomgyu akan jatuh dalam jebakan.

"Sekarang hari minggu goblok!"

Tapi nyatanya yang jatuh malah kepercayaan diri Choi Yeonjun. "Apa lu bilang!? Goblok?!" Yeonjun mulai melotot.

Gelud mode on.

Yeonjun menarik selimut Beomgyu hingga sedikit tercekik. "Lepasin bangs*t!"

Satu tangan Beomgyu masih memegang spatula dan satu lagi menahan selimut didalam supaya tidak terbuka. Dingin woy.

"Cukup sampai disini! Tunggu sampai gue permaluin lo." Ucap Yeonjun terus mendekatkan wajah ke wajah Beomgyu sampai anak itu mendaratkan kepalanya diatas talenan.

Spatula digenggaman Beomgyu terjatuh, kini berpindah dipundak Yeonjun, hendak mendorong tubuh yang lebih besar itu menjauh. Tapi ia tak perlu repot-repot ketika Yeonjun pergi begitu saja dengan wajah kesal.
















GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang