020

1.3K 109 0
                                    

"Minggir lo sial!"

Rumah kediaman Choi menjadi gelap gulita. Sejujurnya Beomgyu sangat panik, karena Yeonjun yang mabuk ternyata lebih sulit diajak berkompromi.

Dan apa ini sekarang..

"Choi Yeonjun! Jauh-jauh dari gue!" Beomgyu mendorong pundak Yeonjun, tapi tenaganya sia-sia. Apa yang menindih diatas ini beneran Yeonjun? Sangat berat dan terlalu kuat.

Deru nafas Yeonjun menerpa wajah Beomgyu. Beomgyu kemudian meraba-raba kaki meja, mendorong saklar keatas dengan jari telunjuk.

Sebelum semua penerangan kembali menyala, ia merasakan hangat yang anehnya menyeruakan sensasi geli keseluruh tubuh, membuat Beomgyu menggelinjang tidak nyaman diperpotongan leher.

"Yeonjun-ah!.."

Ia bingung. Kenapa Yeonjun ngedusel seperti ini di area yang terbilang sensitif Beomgyu. Ia terus berusaha mendorong pundak lebar itu namun sulit dan semakin sulit ketika Yeonjun mulai mengacaukan emosinya. "Kendalikan diri lo hyungh.." Beomgyu meremas pundak Yeonjun dan menggigit bibir bawahnya sendiri.

Yeonjun tak mengindahkan perkataan Beomgyu justru menyapukan benda hangat berliur itu ke leher Beomgyu dan sesekali memberi kecupan.

Ketika Yeonjun selesai di leher, kini ia menatap ke wajah sayu Beomgyu. Apakah ini alasan orang-orang dewasa menyukai seks? Bersentuhan seperti ini ternyata candu. Tapi Beomgyu tidak ingin tenggelam lebih dalam lagi.

"Choi Yeonjun! Gue Choi Beomgyu! Lo ga mungkin mau perkosa gue kan?! Sadarlah! Gue cowok! Bukan Karina nuna!" Ujar pemuda Gyu dengan nada dan tatapan meyakinkan ke arah manik Yeonjun. Apa yang sedang ia yakinkan? Jelas-jelas dari tadi Yeonjun hanya menggumamkan namanya saja.

"Beomgyu-ya.."

Yeonjun menatap bibir lelaki itu lamat-lamat sampai sebuah ciuman yang terasa hangat mendarat diatas bibir Beomgyu, ia tak mengira akan dibuat mendidih seperti ini dengan begitu cepat. Beomgyu bingung harus merasa seperti apa.

Perasannya bercampur aduk.














GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang