Temen-musuh-tunangan-dan apalagi? Siklus hubungan yang tak wajar antara remaja Choi Yeonjun dan Choi Beomgyu.
•••••••••••••••••••••••••
BXB
Konten dewasa & Kata kasar.
Harap bijak dalam menanggapi fiksi.
200-400+ kata per chapter.
••••••••••••••••••...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
"Sial.." Umpat Yeonjun sembari membungkam bibirnya sendiri ketika sedang duduk dengan menyandarkan punggung dikepala ranjang sembari menggeser-geser layar ponsel. Ia memeriksa galeri dan ingin sekali mengumpati sosok Beomgyu yang malah terlihat bagus difoto tadi siang.
Sejauh ini poin yang mereka peroleh masih 1:1, secara hukum dua anak itu harus tidur dilantai malam ini. Sekarang Yeonjun masih bersantai sendirian dikamar. Masih pukul 7 malam.
Sedangkan Beomgyu baru saja datang dari luar rumah habis membeli makanan. Ia kira sakit kepala akan segera hilang jika dibawa kepasar Jin Hit, tapi setelah anginan tubuhnya malah berkeringat dan panas dingin.
Lelaki Itu kemudian menaruh tteokbokki yang ia beli keatas meja makan dan beranjak menuju dispenser air, menekan tombol merah dan biru secara bergantian.
Lantas mendudukan diri, menegak air dari dalam gelas yang sudah terisi air hangat, berharap agar kondisi tubuh cepat membaik.
"Aih.. kok sakit gini.." Beomgyu meneteskan air mata takut demamnya tidak sembuh dan makin menjadi jadi.
Bahkan ia tak berselera makan dan ingin segera tidur saja sekarang. Lelaki itu kemudian berjalan lemah ke arah kamar menemukan Yeonjun rebahan sambil komat-kamit, aman dan nyaman. "Yeonjun-ah.." panggil Beomgyu lemah.
Yang dipanggil hanya melirik kearah Beomgyu sebagai jawaban.
"Makan dulu sana! Gue udah beliin tteokbokki diatas meja." Ujar Beomgyu menyentuh kepalanya yang berdenyut, persis seperti pose waktu diperpustakaan itu.
Yeonjun kesal sendiri, langsung saja berdiri hendak kedapur dan makan tanpa mengatakan sepatah kata, tetapi Beomgyu yang malah gantian berbaring dikasur empuk miliknya menarik atensi Yeonjun.
"Yak! Lo sudah banting gua ke lantai tadi pagi-!" Yeonjun menarik satu tangan Beomgyu. Niat mau protes tapi suara Yeonjun tercekat ketika merasakan suhu badan anak itu panas membakar.
Selang beberapa detik kemudian Beomgyu terisak sembari memejamkan matanya. "Ah. Sakit.." lenguh Beomgyu menarik tangan dari Yeonjun dan meringkuk.
