GA MINAT! •• YEONGYU

057

🦨pip pip
Gue penasaran, kalian yang baca story ini mikir endingnya bakal kyk gimana sih

°°°

Mereka masih dipasar..

"Yeonjun hyung!" Panggil Beomgyu sedikit berlari kearah Yeonjun, yang sedari tadi berdiri dengan kedua tangan dimasukan disaku celana, hanya untuk mengamati ikan cupang.

"Gue beli sendal couple nih.." Yeonjun memalingkan pandangannya ke Beomgyu yang membawa dua pasang sendal swallow hitam. "Buat dirumah kkk.."

Yeonjun mengambil sendal itu kemudian menarik-narik talinya sampai putus dengan tampang tanpa dosa. "Yak Choi Yeonjun! Kalau ga suka bilang!" Mata Beomgyu seketika mendelik, kesal.

"Gu-gua.. cuma pengen mastiin kualitasnya doang... Ini kuat apa engga.." Kata Yeonjun penuh sesal, menyatu-nyatukan kembali benda karet yang tak bisa kembali seperti semula itu.

"Mastiin kualitas ga sampe segitunya kali! Jelas-jelas gue liat urat lu tadi sampai keluar gitu."

"Ya kan kebiasaan Gyu sayang. Ayo beli lagi." Yeonjun menyamarkan diri, mengusap kepala belakang Beomgyu setelah membuang bangkai sendal itu ke bak sampah, berharap lelaki didepannya menjadi lebih tenang, kemudian merangkul pundak Beomgyu lagi ke penjual dimana tadi ia beli.

Sehabis berbelanja dua pasang sendal sama seekor ikan cupang ditambah makanan cupang, juga sandwich buat sarapan, mereka pun pulang ke rumah Beomgyu, dan kembali menemaninya belajar sembari sarapan.

Entah kenapa Yeonjun senantiasa ingin berada didekat pemuda yang senang dengan kehangatan ini. Pun merasa cemas kala si periang temperamental terlihat menitikan air mata, dan segala hal yang melibatkan hati lainnya.

Beomgyu adalah orang pertama yang lolos dan mampu merombak sebagaimana kehidupan Yeonjun yang selalu berbuat sesuka hati dibuat tunduk, mengintropeksi diri.

Bahkan sekarang Yeonjun sudah 8 kali naik turun tangga untuk mengisi ulang botol air mineral, juga mengambil makanan yang ia pesan keluar, agar anak itu tidak perlu repot-repot.

Beomgyu belajar dengan giat, sementara Yeonjun sudah membaca hampir seluruh catatan Beomgyu hingga sore datang tanpa mengusik anak itu, kecuali untuk makan.