053

833 66 1
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°


Anak itu kemudian menaiki tangga dan langsung bertemu dengan pintu sebuah kamar yang terletak paling dekat dengan tangga, berjauhan dengan bilik yang lain.

Itu pasti kamar Beomgyu.

Yeonjun mendorong pintu yang tidak terkunci itu, dan menampilkan kamar Beomgyu yang tak begitu luas, ranjangnya tanpa dipan, tapi ditumpuk dua.

Begitu banyak bantal yang mungkin buat nampolin hantu, juga buat peluk-pelukan. Yeonjun kepengen jadi gulingnya.

Ia seketika teringat waktu ngebiarin Beomgyu dihukum tidur dilantai hingga demam tinggi. Yeonjun bersila dilantai, memandangi wajah Beomgyu.

"Anget ya Gyu.." Gumamnya berbicara dengan orang yang masih tertidur lelap dibawah selimut tebal kini sembari memeluk guling, dengan beberapa bantal berserakan disamping tubuh, bahkan ada satu dikursi juga satu dimeja belajar anak ini.

"Maafin gue ya Gyu. Gue ga tau elu tidurnya kaya babi. Eh bukan, maksud gue kayak bayi gini.." dibelainya surai panjang Beomgyu.

Jujur saja melihat Beomgyu lagi tidur dan keliatan sangat polos, Yeonjun jadi pengen bejek gegara gemes, tapi sayang, pacar.

Beomgyu yang merasa terusik, membuka kelopak matanya dengan enggan, dan mengerjap menatapnya. "Yeonjun? Ngapain kesini.."

Tak seperti pertanyaan, justru seperti penolakan atas kehadiran Yeonjun, saat Beomgyu malah berbalik badan, memunggunginya. Kini cuma keliatan rambut gondrongnya Beomgyu saja.

"Gyu. Lo ga kangen sama gue?" Tanya Yeonjun, mencebikkan bibir dengan senyuman tertahan.

"Ngapain kangen, orang kemarin sore juga gue sama lo."

"Yaudah kalau ga, gua pulang.."

















GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang