Temen-musuh-tunangan-dan apalagi? Siklus hubungan yang tak wajar antara remaja Choi Yeonjun dan Choi Beomgyu.
•••••••••••••••••••••••••
BXB
Konten dewasa & Kata kasar.
Harap bijak dalam menanggapi fiksi.
200-400+ kata per chapter.
••••••••••••••••••...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Beomgyu sekarang lagi nungguin Yeonjun keluar dari toko didepan pasar JinHit. Beberapa detik kemudian, ia ngeliat manusia itu keluar dengan sebuah minuman berwarna kuning cerah dalam botol kaca. "Tumben beli yang rasa lemon? Biasanya lu beli rasa apel.."
Mau ngejawab 'Terserah gue' tapi keinget ga boleh buat pacar sering marah-marah lagi. "Sekali-kali pengen nyoba rasa lain." Jawab Yeonjun akhirnya sembari menerima rangkulan dari Beomgyu.
Sebenarnya Yeonjun ngeh, Beomgyu sering pengen ngerangkul Yeonjun setiap mereka pergi bareng waktu temenan. Tapi entah karena apa, ia melihat Beomgyu selalu mengurungkan niat dengan memasukan kedua tangan kedalam saku.
Mungkin situasi sekarang berbeda menurut Beomgyu.
"Gimana rasanya?"
"Seger juga." Yeonjun sudah kehabisan ide buat nyusun kata-kata bagus.
"Hyung! Lo risih ya? Biasanya ngomel.." Tanya Beomgyu penasaran, merasa aneh akan perubahan sikap Yeonjun.
Mendengar pertanyaan itu, Yeonjun spontan tersenyum secerah lampu felix led tanpa mengalihkan pengamatannya dari jalan raya, sedang menunggu kendaraan berlalu-lalang untuk menyebrang. "Lu ga liat muka gua lagi seneng?"
Pertanyaan Yeonjun otomatis membuat Beomgyu tersenyum, kemudian menghela nafas sedikit kecewa, sebab Yeonjun sangat kentara sedang berbohong dan hanya ingin membuat Beomgyu senang.
Beomgyu terdiam sejenak hingga sesuatu terbesit dibenaknya. "Hyung kiss.." Pinta Beomgyu mendadak dengan senyuman yang kembali terpatri diwajah tampan sekaligus cantik miliknya.
Yeonjun terkekeh, hendak memberi satu namun baru menurunkan wajah sedikit, ia segera mencium telunjuk sendiri lalu mendaratkan itu kepermukaan bibir Beomgyu, sadar jika mereka sedang berada ditempat umum.
"Nanti lo malu." Ujarnya sembari menyampirkan poni Beomgyu yang menghalangi penglihatan anak itu.
Beomgyu terpaku, bagaimana Yeonjun yang seperti ini semakin membuatnya jatuh.
