040🔞

2.3K 104 1
                                    

KONTEN DEWASA!
Harap bijak dalam menanggapi 'fiksi'

KONTEN DEWASA!Harap bijak dalam menanggapi 'fiksi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°


"Lubang lo sempit banget.. Penis gue bakal sulit buat masuk." Ujar Yeonjun, sementara punggung Beomgyu kini bergetar karena memang sesakit itu.

Bahkan besar milik Yeonjun mencapai empat kali lipat dari tiga jari Yeonjun yang sekarang masuk. "Di emut aja ya. Nanti lo sakit." Ujar Yeonjun lagi, perlahan mengeluarkan tiga jarinya dari anal Beomgyu.

"Akh- Ya." Pekik Beomgyu.

Sementara Yeonjun mulai mengubah posisinya dengan menyender dikepala ranjang dan melorotkan celana yang ia pakai supaya Beomgyu lebih leluasa. Beomgyu menungging dan memposisikan diri diantara kaki Yeonjun. Namun posisi itu sangat tidak nyaman untuknya.

"Duduklah dipinggir ranjang. Gue bakal bantu lo." Kata Beomgyu dan Yeonjun langsung menuruti perkataan lelaki itu. Ia sudah tidak sabar. Beomgyu pun bersimpuh dilantai dan mulai menjilat batang kepemilikan Yeonjun, andai ia dapat melihat bagaimana wajah Beomgyu sekarang sedang memanjakan kejantanan dengan mulut diselangkangannya.

"Beomgyu. Yah,, disana.." racau Yeonjun sembari menyampirkan rambut panjang Beomgyu agar tidak mengalangi aktivitas lelaki itu. Sementara Beomgyu masih berjuang mengandalkan logika, tangan dan mulutnya supaya Yeonjun merasa puas akan layanan yang ia berikan secara percuma ini.

Sesekali Yeonjun membantunya dengan mendorong-keluarkan benda panjang itu ke mulut Beomgyu, saat sang submissive merasa pegal.

Saliva Beomgyu menetes bercampur dengan cairan bening Yeonjun. Yeonjun menekan kepala Beomgyu supaya lebih kedalam dan membuat lawannya hampir tersedak lalu mengusap bibir sejenak. Suara kecipak dan desah kembali memenuhi ruangan. Batang besar panjang berurat itu semakin mengeras memenuhi mulutnya. Beomgyu sangat ingin menyelesaikan ini dengan anal, tapi lebih baik mengurungkan niat itu dulu.

Ia pun menggunakan sisanya dengan tangan, beberapa detik kemudian cairan putih menyembur dari kepala pen!s Yeonjun, mengenai wajah Beomgyu dan lantai, dengan pelan tapi pasti burung sang dominan kembali tertidur.

Yeonjun lantas menarik lembut tengkuk Beomgyu agar berdiri, kemudian mengecupnya hati-hati. "Terimakasih.."

Sebelum Beomgyu hendak naik kembali keatas ranjang, tangan Yeonjun sudah terlebih dahulu menyentuh milik Beomgyu yang belum mencapai klimaks. "Ah jangan pedulikan milikku--enghh.. aah.. hyung.." Yeonjun dengan brutal menggerakan tangannya kebawah dan keatas sangat cepat, hingga kaki Beomgyu terasa geli dan entah sejak kapan kini terduduk diatas paha Yeonjun.

Beomgyu melayang dan tak dapat berpikir jernih, hingga beberapa detik kemudian cairan putih pun muncrat keluar dan membuat Beomgyu terengah-engah.

Mereka kembali bersembunyi dibawah selimut setelah mencapai klimaks masing-masing. Beomgyu memeluk tubuh Yeonjun dengan yang lebih muda tidur diatas lengan yang lebih tua berhadap-hadapan.

Sedangkan satu tangan Yeonjun lagi menyisirkan pelan rambut Beomgyu yang peluhan dengan jemari untuk membuat anak itu nyaman seperti yang katanya Winter sering lakukan.


















GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang