059

714 53 2
                                    

Sekarang sudah pukul 8 malam lewat. Yeonjun baru akan pulang setelah menamai ikan cupangnya. "Gyu ayo kita pulang. Om, mommy, Yeonjun pamit dulu.."

Yeonjun membungkuk sopan sebelum masuk kedalam taksi. "Hati-hati Yeonjunie.."

"Awas Gyu nya lompat."

"Gyu sukanya sama Yeonjun om. Jadi ga akan lompat."

Beomgyu yang juga berdiri diambang pintu rumah tersipu malu. Padahal yang Yeonjun bicarakan kan bukan dirinya melainkan sang cupang.
















~Yeonjun Hyung~

Hyung sudah sampai?

Kangn ya

Mana ada
Baru 17 menit juga..

Cie dihitung..
Gue udah sampe dari tadi
Tidur baby..
Bsk skolh lagi..

Ya ya


Jujur saja karena membaca catatan Beomgyu seharian, Yeonjun auto merasa jenius dan pintar sebab tulisan tangan Beomgyu kini sedang menari-nari dikepalanya, menampilkan materi-materi pelajaran yang indah.

Cara ini lebih efektif ketimbang membaca buku setebal album nct resonance.




Pagi harinya kemudian..

Siwon Choi dan sang istri dibuat heran sekaligus ikut senang melihat anak tunggal mereka akhirnya 'hidup'.

Lihat saja senyuman yang mudah terukir diwajah itu, menyejukan hati sepasang suami-istri.

"Semangat sekali kamu sayang.." ledek sang ibu yang dihiraukan sang anak, terlihat buru-buru.

"Mama-papa, Yeonjun berangkat.."












Sepanjang perjalanan kesekolah, naik taksi, Yeonjun selalu merasa tak sabaran dengan perasaan menggebu-gebu yang sudah coba ia tekan sedari tadi supaya tidak meledak-ledak, namun gagal.

Ia tak pernah membayangkan akan seantusias ini hanya karena ingin melihat wajah Beomgyu kembali.

Yeonjun tengah berdiri didepan gerbang sekolah hampir lima belas menit telah berlalu, ia tak peduli akan begitu banyak murid yang terheran-heran sekaligus penasaran memperhatikan lelaki itu yang tak biasanya terlihat menunggu.

Senyuman Yeonjun seketika mengembang kala pandangannya menangkap sesosok pemuda yang sedang ia tunggu-tunggu. "Morning baby.." Sambut Yeonjun.

"Pagi juga Yeonjun hyung.." Beomgyu pun agaknya tak sadar mata sekitar tengah tertuju pada mereka, sehingga memeluk Yeonjun tanpa beban seolah sudah terpisahkan selama dua minggu, ditambah Yeonjun yang langsung mengusak rambut gondrong lelaki itu, kelihatan gemas.







"Kirrrrrr"

"Ada yang lagi pamer nih.."

"Tuhkan mereka bener udah tunangan!"

"Apa ini sandiwara lagi? Apa yang telah mereka rencanakan?"

"Cih!"

"Aku lelah, aku capek, aku pasrah, aku iri.."

"Mereka cocok banget."

"Gemes weh.."















GA MINAT! •• YEONGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang