Keesokan harinya, saat Rae baru datang ke kantor, Rae disambut dengan senyuman hangat oleh Jimin, tetapi dia juga disambut senyuman paksaan dari Namjoon. Rae bisa merasakan kalau senyuman itu tidak tulus. Walaupun lesung pipinya tetap terlihat, tetapi mata Namjoon tidak melengkung seperti biasanya.
Rae bertanya di dalam hatinya apakah ini disebabkan oleh pertemuan terakhir mereka saat mereka berada di apartemen Hoseok? Rae tidak bisa menyalahkan Namjoon karena perbincangan mereka pada saat itu sungguh sangat canggung. Rae tidak bisa bertahan lama berada di sana, padahal Rae biasanya bisa menghabiskan waktu bersama Hoseok seharian penuh. Saat itu, ketika makanan mereka sudah habis, Rae langsung berterimakasih kepada Hoseok atas sambutannya dan berterimakasih kepada Namjoon atas makanannya lalu pergi dari tempat itu secepat mungkin.
"Hai kak Namjoon," sapa Rae memberanikan diri.
Namjoon hanya mengibaskan tangannya dengan cepat sambil berkata "hai," lalu dengan cepat dia masuk ke dalam ruang rapat dan menutup pintunya di depan wajah Rae. Jantung Rae sedikit terhenti dibuatnya. Dia tidak menyangka Namjoon akan memperlakukan seseorang seperti ini, dia selalu ramah, bahkan kepada orang-orang yang tidak ia kenal, tetapi kenapa rasanya Namjoon bersikap seperti itu kepada Rae?
Pada saat jam makan siang, Jimin mengajak Rae dan Jungkook untuk makan bersama di kantin gedung HYB. Jungkook sekarang sudah menjadi bagian dari pertemanan mereka karena setiap hari mereka selalu makan siang bersama-sama.
Jimin sedang menceritakan pengalamannya saat ia berada di rumah Rae bersama dengan Seokjin.
"Pasti kamu mikirnya kayak surga deh," ucap Jimin kepada Jungkook sambil mengambil lauk yang berada di kantin. "Dia masak banyak banget karena dia lagi milih-milih makanan apa aja yang kira-kira gampang dibuat sama juru masak yang bakal kerja di beberapa cabang yang dia mau buat, dan aku yang suruh nyobain menu mana yang paling enak dan cocok untuk kedainya itu!"
Jungkook mendengarkan Jimin dengan mata yang terbuka lebar, terlihat sekali kalau hal yang disukainya adalah makanan.
"Bayangin aja, kook, ayam.. AYAM! Berbagai macam rasa di ayam goreng, ada rasa sweet and spicy, salty cheese, honey butter, herb garlic, soy chicken, bahkan ada ayam goreng yang dibalut sama crispy rice, ada juga yang dibalut sama kelapa, kelapa kook! aneh kan? Tapi enaaaakk banget," jelas Jimin antusias, "dan itu baru ayamnya doang!"
Rae bisa melihat Jungkook menelan ludahnya dan langsung mengambil ayam goreng yang tersedia di hadapannya untuk dia makan siang ini.
"Aku sampe gak paham deh kenapa Mas Jin bikin sebanyak itu hanya untuk dicoba doang, padahal kan dia bisa bikin sausnya aja ya untuk sekedar dicoba?"
"Beda lah," jawab Rae. "Kita kan harus ngerasain sama ayamnya juga, rasa bumbunya doang ya gak akan sama dengan rasa bumbu yang nempel di ayamnya, kan," jelasnya.
Jungkook menganggukan kepalanya setuju, mereka sudah berada di depan kasir yang sedang menghitung harga makanan yang sudah mereka ambil.
"Justru yang bikin aku heran, kenapa Mas Jin bikin menu baru buat kedainya yang lain? Kenapa gak bikin aja sama kayak yang udah dia bikin di kedai 92 yang sekarang?" Rae bertanya heran.
"Aku juga nanya hal yang sama kemarin, terus katanya sih investornya yang nyaranin untuk menunya dikurangin kalau untuk yang di cabang lain, biar kedai 92 yang original aja yang menunya banyak. Makanya dari beberapa rasa ayam goreng yang barusan aku sebutin, aku hanya ditanya 3 rasa yang paling enak aja yang dipilih untuk jadi kandidat ayam goreng di cabang baru," jelas Jimin.
"Kook, kamu harus nyobain deh masakannya Mas Jin, gak perlu ke kedai 92, main aja ke rumahnya Rae, di sana Mas Jin sering masak, sering bikin menu-menu baru juga, kamu kan pemakan segala, pasti kamu seneng deh," ajak Jimin ke arah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Men in Her Life
FanfictionRae adalah seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai koordinator tim produksi periklanan. Hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Ibu, kakak, sahabat kakaknya yang sangat tampan, sahabatnya yang selalu ada untuknya, a...