Begitu Joshua keluar dari ruangan rapat dengan diantar oleh Gyuri ke arah luar, Rae langsung kembali duduk lemas di ruangan tersebut.
Kali ini dia tidak mengatur nafasnya, dia biarkan nafasnya berkejaran, membuat Namjoon semakin khawatir.
"Rae, are you okay? Kamu dari tadi keliatan kayak yang sakit loh," Namjoon menghampiri Rae dan memberikannya segelas air putih.
Rae menggelengkan kepalanya, dia belum bisa mengucapkan apapun untuk meyakinkan Namjoon.
Diteguknya air putih tersebut sampai habis lalu Rae kembali terengah-engah. Keringat dinginnya masih terus mengalir.
Namjoon duduk di tempat yang sebelumnya diduduki oleh Joshua lalu menyentuh kening Rae dengan telapak tangannya.
"Tapi gak panas," ucapnya lebih kepada dirinya sendiri.
"Aku gapapa kok, Kak Namjoon, cuman..." akhirnya Rae bisa berbicara tetapi katanya terputus karena seseorang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang rapat.
"Kak Namjoon," sapa Jungkook antusias, "barusan kak Josh minta dibikinin iklan ke kita ya?"
Namjoon hanya menganggukan kepalanya, fokusnya masih kepada Rae.
"Wah asik dong, kak Josh orangnya baik, semoga aja lancar ya kerjasam.." kata-katanya terputus saat melihat Rae, "loh, kak Rae kenapa?"
"Kayaknya dia sakit deh, tapi tadi sebelum rapat dia baik-baik aja kok," jawab Namjoon.
Jungkook langsung menghampiri Rae, duduk di sebelahnya juga, lalu mengelus punggung Rae pelan.
"Kak Rae?" tanyanya lembut.
Rae melirik ke arah suara tersebut, baru pertama kali dia mendengar suara selembut suara Jungkook barusan. Suaranya menenangkan Rae.
Wajah Jungkook yang khawatir membuat hati Rae luluh. Siapa coba yang bisa tahan untuk tidak gemas melihat kedua bola mata besar dengan mulut yang sedikit terbuka memperlihatkan gigi kelincinya.
"I'm fine.." jawab Rae pelan, nafasnya sekarang lebih stabil dari sebelumnya.
"Are you sure?" Giliran Namjoon yang mengambil perhatian Rae, wajahnya sama khawatirnya hanya tidak seimut Jungkook.
Rae menggenggam tangan Namjoon dan menganggukan kepalanya, berusaha meyakinkan mereka berdua.
"Tapi.. ada yang mau aku omongin, kak," ucap Rae memberanikan dirinya.
"Apa?"
"Tolong jangan terima kerjasama dengan Joshuji," pinta Rae tegas. Pernyataannya barusan membuat Namjoon dan Jungkook kaget.
"Kenapa memangnya?"
Saat ditanya seperti itu, tanpa sengaja Rae langsung teringat seluruh kenangannya bersama dengan Joshua, bagaimana rasa sakit hatinya yang berlangsung selama bertahun-tahun dan belum benar pulih sampai sekarang.
Lalu tiba-tiba saja air matanya mengalir tanpa dia sadari.
"Hei, kamu kenapa, sih? Tell me what's wrong?" Kali ini Namjoon sangat khawatir.
Dia dengan cepat mengusap pipi Rae yang basah, sementara Jungkook terdiam, shock. Baru pertama kali dia melihat seseorang yang dia kagumi menangis seperti itu. Matanya sampai berkaca-kaca karena simpati.
Simpati mereka malah membuat Rae semakin terisak, dia menutup wajahnya yang dia anggap jelek karena malu dilihat oleh Namjoon.
"Oke, aku akan cancel kesepakatannya kalau sampe bikin kamu kayak gini, tapi kamu harus kasih tau aku apa alasannya? Aku juga harus bersikap profesional, Rae," ucap Namjoon dengan suara lembut tetapi masih terdengar ketegasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Men in Her Life
FanfictionRae adalah seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai koordinator tim produksi periklanan. Hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Ibu, kakak, sahabat kakaknya yang sangat tampan, sahabatnya yang selalu ada untuknya, a...