61. Fake Love (part 2)

4 2 0
                                    

Trigger Warning: Past physical and sexual abuse, mention of self harm.

.......

Hubungan Rae dan Joshua rasanya sudah bukan lagi menjadi hubungan yang sehat. Joshua yang selalu menuntut membuat situasinya menjadi semakin buruk.

Saat Rae sudah menjadi gadis yang Joshua harapkan, dia pun mulai memanfaatkan tubuh Rae. Seringkali ketika salah satu dari rumah mereka kosong, Joshua pasti langsung mengajak Rae untuk berhubungan sexual.

Tentu saja Rae berpikir kalau yang mereka lakukan itu berlandaskan cinta, tetapi bagi Joshua rasanya itu hanya untuk memuaskan nafsunya saja dan juga mendistraksi dirinya dari pikirannya yang penuh.

Pergaulan Joshua yang semakin luas tidak menjadi lebih baik, dia banyak bergaul dengan orang-orang yang menyebalkan karena Joshua sudah tidak mendapatkan apresiasi yang lebih dari teman-temannya di sekolah. Hal tersebut membuat Joshua sering pergi ke club malam, minum-minum, bahkan mungkin juga bermain dengan perempuan lain. Soal itu Rae tidak pernah mengetahuinya sampai saat ini.

Suatu ketika Joshua mengajak Rae untuk bergaul bersama teman-temannya tersebut. Awalnya Rae ragu untuk ikut, tetapi Joshua memohon kepadanya sampai-sampai dia memberikan pakaian yang cukup terbuka untuk Rae pakai saat mereka berkumpul bersama.

Joshua tentu saja mengajak Rae ke klub malam. Ia memamerkan Rae kepada teman-temannya, dan teman-temannya secara instan langsung tertarik dengan wajah dan tubuh Rae yang sudah sempurna.

Awalnya Rae berusaha bersikap ramah, tetapi lama-kelamaan dia menjadi sedikit risih karena merasa teman-teman Joshua memiliki sifat yang keterlaluan. Bisa-bisanya mereka merayu Rae di depan Joshua dan anehnya semakin Rae dirayu, semakin bangga lah Joshua.

"Minum lagi dong, baby," rayu Joshua sambil menyodorkan satu gelas whiskey ke arah mulut Rae.

Rae yang dari tadi sudah minum cukup banyak menolaknya pelan, ia berusaha mendorong gelas tersebut menjauhi mulutnya.

"Raee~" Suara Joshua yang lembut tetapi mendominasi itu mulai terdengar.

"Aku udah kebanyakan minum, Shua,"

"Gapapa, aku jagain kamu kok,"

Dengan enggan Rae menerima gelas tersebut dari tangan Joshua dan meminumnya.

Joshua tersenyum. Kali ini Rae sudah benar-benar mabuk. Hanya potongan-potongan kejadian yang Rae bisa ingat. Beberapa potongan itu merupakan wajah Joshua yang tersenyum licik, wajah temannya yang tersenyum mesum, gelas alkohol yang terus disodorkan ke mulut Rae, dan tangan Joshua yang menggerayangi bagian dalam paha Rae.

Semakin malam potongan-potongan kejadian itu semakin buram.

Rae yang tidak terlalu sadar masih bisa melihat kalau dirinya sudah di bawa Joshua ke sebuah hotel bersama dengan salah satu temannya.

Mereka menyewa kamar lalu menjatuhkan Rae di atas kasur yang empuk. Kasur tersebut semakin membuat Rae hanyut dan tak sadaran diri.

"Just tell me when you're done," ucap suara yang terdengar seperti Joshua.

"Thanks, man," jawab suara asing yang Rae tidak kenal.

Potongan berikutnya merupakan potongan kenangan yang paling buruk yang pernah Rae rasakan selama hidupnya. Sekuat mungkin Rae berusaha menyadarkan diri, badan dan kepalanya sudah tidak bisa diajak bekerjasama.

Seseorang mencium bahkan menjilati tubuhnya. Penolakan yang Rae lakukan malah membuat pria tersebut semakin ganas mencium dirinya dan semakin keras juga cengkramannya.

7 Men in Her LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang