Rae sekarang berada di lantai Genius Lab, menunggu di lobby kantor Yoongi sambil mengayunkan kakinya di kursi tunggu yang tinggi, melihat ke arah kantong besar yang sudah dia persiapkan untuk dibawa hari ini dan diberikan kepada Yoongi.
Tujuan utama hari ini dia mendatangi Yoongi adalah untuk memintanya dibuatkan musik jingle iklan just dance, sambil memenuhi tujuan tersebut sekalian juga ia ingin memberikan hadiah kepadanya. Entah apa yang ada dipikirannya, Rae hanya ingin memberikan hadiah saja.
"Kak Rae, Kak Yoongi-nya udah selesai rapat, Kak Rae boleh masuk," ucap Roxy ramah lalu kembali duduk di meja resepsionisnya.
"Oke, makasih ya, Roxy," balas Rae kemudian turun dari kursi tinggi dan berjalan membawa kantong besarnya.
Rae berjalan menyusuri lorong kantor tersebut seperti kantornya sendiri, sampai akhirnya dia berada di depan studio milik Yoongi dan mengetuk pintunya.
"Masuk," suara Yoongi yang berat terdengar dari dalam ruangan, membuat Rae membuka pintunya dan masuk ke dalam.
"Hai," sapa Rae menahan kegugupannya, berusaha senormal mungkin di hadapan Yoongi. Dia masih belum biasa berteman dengan mantan kekasihnya itu.
"Rae?" Yoongi bertanya kaget lalu membalikan badannya ke arah pintu setelah mendengar suara yang familiar di telinganya.
Rae hanya tersenyum canggung, bingung harus melakukan apa saat ini.
"Lagi sibuk?"
"Engga, hanya lagi ngedit musik aja," jawab Yoongi sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Duduk," ucapnya kemudian menunjuk sofa yang berada di sebelah pintu, tempat biasa Rae duduk jika berada di sana.
Berada di studio Yoongi saat ini membuat Rae merasa nyaman, dia memang selalu merasa nyaman ketika berada di sini. Semuanya terasa familiar untuk Rae. Harum ruangannya yang seperti pohon cemara, temperaturnya yang pas, suasananya yang nyaman dan lampunya yang redup membuat Rae merasa di rumah, rasanya seperti dia sudah seharusnya berada di sana.
Walaupun begitu, sebenarnya Rae tidak tahu mana yang dia rindukan. Apakah dia rindu ruangannya saja, atau dia rindu kebersamaannya dengan Yoongi ketika berada di ruangan ini.
"Musik untuk album Agust D yang kedua, ya?" Rae bertanya tak acuh sambil tersenyum nyengir membuat Yoongi membelalakan matanya di kursi putarnya.
"Kok tau?" tanyanya bingung.
"Ada temen yang ngasih tau aku kalau album kedua kamu mau release, dia nge-fans sama kamu," jelas Rae sambil tersenyum menahan tawanya mengingat Namjoon.
"Oh ya? Siapa?" Yoongi bertanya, ikut tersenyum.
"Ada lah, tapi kamu pasti gak nyangka siapa orangnya," balas Rae berahasia.
Yoongi menganggukan kepalanya, wajahnya seperti biasa, tidak terbaca.
"Siapa? Cowok kamu yang baru ya?" Yoongi bertanya kalem.
Seketika Rae langsung mengerutkan keningnya kaget dan bingung. "Siapa?" Rae malah bertanya balik.
Yoongi menghembuskan nafasnya kesal, dia berpikir kalau Rae masih saja pura-pura tidak paham dengan apa yang dimaksud olehnya, padahal Rae memang tidak paham.
"Itu loh, karyawan baru kamu yang punya tato," ungkapnya sambil menunjuk jari-jari kanannya, menunjukan dimana letak tato yang dimaksud.
"Tato?" Rae bertanya kepada dirinya sendiri, satu-satunya pria yang memiliki tato di jarinya hanyalah... "Jungkook?!" Rae tertawa kecil dibuatnya. Apa yang membuat Yoongi berpikir seperti itu? Pikir Rae konyol. "Jungkook bukan cowok aku," jelas Rae, "lagian aku gak bisa secepet itu punya cowok lagi... gak kayak kamu," jelas Rae menyindir Yoongi yang dia kira selama ini sudah punya pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Men in Her Life
FanfictionRae adalah seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai koordinator tim produksi periklanan. Hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Ibu, kakak, sahabat kakaknya yang sangat tampan, sahabatnya yang selalu ada untuknya, a...