44. Scenery

11 4 1
                                    

Terik matahari pada siang hari ini cukup menyengat, apalagi saat ini Rae sedang berada di tengah kota. Gedung-gedung besar menjulang dan jalanan yang cukup ramai membuat suasananya menjadi hectic. Angin yang berhembus pelan setidaknya dapat memberikan kesejukan untuknya sesaat.

Rae mengangkat tangan kanannya ke arah kening berusaha menutupi mata dari silaunya cahaya matahari. Dia berada di depan gedung besar dan menjulang tinggi. Rae memperhatikan gedung tersebut setelah taxi menurunkannya di samping trotoar jalan. Tertulis BigHit entertainment, pada sebuah plang di dekat pintu masuk yang cukup besar.

Dia menghembuskan nafasnya kesal, kenapa harus dia, mentang-mentang dia yang kenal dengan Taehyung, jadi dia juga yang harus pergi ke agensinya dan mencoba untuk memintanya menjadi talent iklan.

Rae tidak pernah melakukan hal tersebut sebelumnya, Jessi yang seharusnya bertugas untuk urusan merekrut talent. Wajah Rae cemberut ketika mengingat Namjoon dan Jimin yang menyuruhnya ke sini untuk merekrut Taehyung. Menugaskan gadis introvert untuk berusaha merayu agensi agar naungannya bisa Rae ajak menjadi model iklannya adalah sebuah kesalahan, pikir Rae.

Dengan langkah gontai Rae berjalan menuju pintu gerbang gedung tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu?" Seorang satpam dengan seragam berwarna biru bertanya kepada Rae sebelum Rae bisa masuk ke dalam.

"Oh, saya dari MonStudio, kesini untuk bertemu dengan manajernya Kim Taehyung," jawab Rae sambil memperlihatkan ID card tempat dia bekerja. Satpam itu mempercayai Rae dan membiarkannya masuk setelah mengambil ID card Rae dan menukarkannya dengan kartu tanda pengenal lain yang langsung di gantung pada lehernya sebagai tanda kalau dia datang ke gedung tersebut sebagai tamu.

Ruangan di dalam ternyata luas sekali, di dalam sebuah lobby terdapat tanaman-tanaman besar yang dikelilingi oleh sofa yang melingkarinya.

Gedungnya cukup sepi, tetapi Rae bisa melihat ada dua orang perempuan yang berada di meja resepsionis yang cukup lebar untuk ditempati oleh hanya dua orang saja.

"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu resepsionis yang menggunakan kacamata dan berambut pendek.

"Halo, nama saya Rae dari MonStudio, agensi periklanan. Saya kesini ingin bertemu dengan managernya Kim Taehyung, apakah bisa?" Rae menjelaskan tentang dirinya sama seperti yang dia jelaskan kepada satpam di depan.

"Apakah sudah membuat janji sebelumnya?"

"Belum," jawab Rae dengan polosnya, berharap resepsionis ini akan membantunya untuk membuatkan janji tersebut.

Resepsionis berambut pendek tersebut menghembuskan nafasnya mengeluh, "maaf kak, untuk bertemu dengan manager Park, anda harus membuat janji terlebih dahulu."

"Oke, kapan saya bisa bikin janji?"

Resepsionis kedua yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka memiliki rambut panjang dan lurus, rambutnya diikat ke atas seperti ekor kuda, membuat wajahnya yang tirus dan lehernya yang panjang semakin terlihat dengan jelas. Dia tersenyum mencemooh ke arah Rae memotong pembicaraan Rae dengan resepsionis yang pertama.

"Aduh kak, maaf ya, tapi untuk bikin janji dengan manager Park itu sudah harus berbulan-bulan yang lalu, beliau sibuk sekali, tidak bisa bertemu dengan orang sembarangan," jelasnya dengan nada yang ramah tetapi bertolak belakang dengan wajahnya yang ketus.

Rae menganggukan kepalanya mengerti, sepertinya kedua resepsionis ini tidak terlalu peduli dengan pekerjaan Rae dan menganggap Rae hanya karyawan biasa dari perusahaan kecil.

"Kalau Kim Taehyung ada di sini, gak?"

Kedua resepsionis tersebut langsung menertawakan pertanyaan Rae.

7 Men in Her LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang