Flashback
10 tahun yang lalu.
Hari ini adalah hari pertama Rae sekolah dan saat ini merupakan jam makan siang. Rae yang masih berumur 15 tahun itu duduk di bangku paling belakang kelas 1 SMA. Umurnya memang lebih muda di antara teman-teman lainnya, hal ini disebabkan kemampuan akademik Rae yang cukup baik sehingga saat anak-anak seumurannya memulai pelajarannya dari taman kanak-kanak, Rae sudah bisa masuk sekolah dasar terlebih dahulu.
Urusan akademik memang bukan menjadi hambatan Rae dari dulu, hambatannya adalah ilmu sosial. Seperti misalnya saat ini saja, dia duduk tanpa teman sambil memakan bekalnya sendirian. Bersosialisasi bukanlah hal yang mudah untuk Rae. Hal tersebut juga tentu saja disebabkan pengalaman pribadinya saat dirundung oleh teman-teman SD dan SMP-nya.
Walaupun dia makan sendirian dan kesepian tetapi dia sangat bersyukur, setidaknya di sekolah ini tidak ada lagi teman-temannya yang dulu merundungnya, akhirnya setelah sekian lama dia bisa beristirahat.
"Halo," sapa seorang pria yang tiba-tiba saja muncul di hadapan Rae. Saat Rae menatap pria tersebut jantungnya langsung berhenti sesaat. Baru pertama kali dia melihat seseorang yang senyumnya semanis itu.
"Kenapa makan sendirian? Gak sama temen-temen di kantin?"
Rae hanya menggelengkan kepalanya.
"Boleh gak kalau aku duduk di sebelah kamu? Aku juga bawa bekel nih," ucap pria tersebut sambil menunjukan bekalnya, menawarkan Rae untuk makan bersama.
Kali ini Rae menganggukan kepalanya.
"Kenalin, nama aku Joshua," ucap pria tersebut sambil duduk di sebelah Rae.
"Rae," jawab Rae menyalami tangan Joshua yang dia ulurkan kepada Rae.
"Oh, are you a foreigner?" tanya Joshua setelah mendengar nama Rae yang terdengar asing.
Rae menggelengkan kepalanya, "nama lengkapku Lee Narae," jawab Rae dengan suara yang pelan.
"Oh, aku kira kamu foreigner juga," ucap Joshua sambil membuka bekalnya.
"Memangnya kamu dari mana?" Rae memberanikan dirinya untuk bertanya, dia merasa Joshua merupakan orang yang baik, dia ingin mengenal Joshua dan mendapatkan teman baru di hari pertamanya masuk sekolah.
"Aku dari LA, I just moved here a week ago, so I don't have any friends," jawab Joshua. Senyum di matanya mengingatkan Rae dengan mata seekor anak rusa yang manis. "Can I be your friend?"
Rae tersenyum cerah, sudah lama dia tidak mendengar kata-kata itu, terakhir kali terdengar mungkin dari mulut Taehyung.
Dengan antusias Rae menganggukan kepalanya lagi, kali ini lebih kencang dari yang sebelumnya, membuat Joshua tertawa.
"Kok kamu bekelnya hanya buah sama sayuran mentah doang?" Joshua bertanya setelah melihat apa isi bekal Rae.
"Ibu aku gak pernah masak, jadi dia selalu nyiapin yang ada di kulkas aja,"
"Wah, beda banget dong sama ibuku, dia paling seneng masak. Kamu mau coba gak masakannya? Enak loh," tawar Joshua sambil menaruh ayam asam manis ke dalam bekal Rae.
Rae melahapnya dan langsung mebelalakan matanya.
"Enak banget," ucap Rae dengan mulut penuh.
"Enak kan, nanti kapan-kapan aku bawa bekel lebih banyak deh biar bisa sharing sama kamu."
"Eh, gak usah repot-repot, aku gapapa kok bekelnya hanya buah aja, lagipula aku harus diet," ungkap Rae yang sudah lebih terbuka dari sebelumnya.
Joshua tertawa, "ya gapapa dong, apa salahnya makan makanan enak, ya gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Men in Her Life
Hayran KurguRae adalah seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai koordinator tim produksi periklanan. Hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Ibu, kakak, sahabat kakaknya yang sangat tampan, sahabatnya yang selalu ada untuknya, a...