Hari sudah semakin larut, tidak terasa jam sudah menunjukan jam 11 malam lebih. Kalau besok hari libur kemungkinan mereka masih menikmati pestanya lebih larut lagi, tetapi logika Rae yang masih berjalan akhirnya meminta Namjoon dan Hoseok untuk pulang dan mereka menyetujui ajakan Rae.
Hoseok yang bertugas untuk mengantar mereka berdua ke rumahnya masing-masing sudah menepikan mobilnya di depan rumah Rae. Dia ikut keluar bersama dengan Rae dan mengelus kepala Rae sambil mengucapkan selamat malam, tidak menyadari ada sepasang mata di dalam mobil yang memperhatikannya sambil menggertakan giginya dengan kesal.
Setelah melihat Rae masuk ke dalam rumahnya, Hoseok berjalan kembali ke arah mobilnya dan duduk di kursi pengemudi dengan wajah yang berseri-seri, tidak bisa menyembunyikan perasaannya kalau malam ini merupakan salah satu malam terbaik untuknya.
Namjoon yang dari tadi memperhatikannya sudah tidak bisa menahan lagi perasaan yang mengganggu di dalam hatinya.
"Kamu tuh ada hubungan apa sih sebenernya sama Rae?" tanya Namjoon tiba-tiba, mengagetkan Hoseok yang sedang menyetir di sebelahnya. "Apa yang kamu rahasiain dari aku selama ini?"
Hoseok merasa dirinya tersudutkan, dia tidak bisa menghindari pertanyaan Namjoon sama seperti dia tidak bisa berlari pergi darinya saat ini. Mau tidak mau dia harus menjawabnya.
Hoseok menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum menjawab.
"Jujur, sebenernya aku ngerahasiain hubungan ini dari kamu karena aku gak mau kamu tau terus jadi sakit hati gara-gara itu," jawabnya hati-hati. "Aku tahu Lee yang sering kamu ceritain itu adalah Rae dan kamu suka sama dia, keliatan kok sama aku walau kamu gak pernah bilang."
Namjoon merasa pipinya memanas, tidak menyangka kalau Hoseok mengetahui perasaannya sampai sejauh itu.
"Makanya aku kaget kalau ternyata Lee-nya kamu itu Rae-nya aku, aku gak tahu apa-apa sebelum kalian berdua ketemu di apartemen aku," jelas Hoseok.
"Terus?" Tanya Namjoon yang masih merasa belum terjawab pertanyaannya.
Hoseok menghembuskan nafasnya keras. "Aku sama dia itu friends with benefits."
Namjoon tidak terkejut dengan pernyataan tersebut, tetapi bukan berarti dia tidak sakit mendengarnya.
"Kamu tau aku kan, aku gak pernah mau hubungan serius, jujur waktu itu aku gak ada perasaan sama sekali kok sama Rae, sumpah! Hubungan kita hanya sebatas hubungan fisik aja," jelas Hoseok membela dirinya.
"Waktu itu kamu gak ada perasaan sama dia, kalau sekarang?" Namjoon kembali menyudutkan Hoseok.
Hoseok terdiam, dia sungguh-sungguh ingin keluar dari perbincangan ini, tetapi dia juga harus menjawab pertanyaan dari sahabatnya, karena dia ingin menghargai perasaan Namjoon.
"Aku gak tahu perasaan apa ini. Aku gak pernah rasain sebelumnya," ungkap Hoseok memilih untuk menjawabnya dengan jujur. "Aku ingin cerita sama kamu tapi aku gak tau gimana mulainya dan kayaknya kamu juga ngerasain hal yang sama."
Namjoon menatap ke arah jendela. Tentu saja dia mengerti perasaan sahabatnya, mereka sudah sejak lama selalu bersama-sama.
"Hoba, kamu itu sahabat aku, aku akan selalu dengerin semua cerita kamu, semua keluh kesah kamu, apapun itu aku pasti dengerin baik-baik," ucap Namjoon pelan kemudian menatap wajah sahabatnya yang sedang menyetir, "lagian yang bikin aku kecewa itu bukan karena perasaan kamu ke Rae, tapi karna kamu rahasiain sesuatu dari aku," ungkapnya terdengar kecewa.
"I'm sorry, i just don't want you to get hurt, karena kalau aku jadi kamu, aku pasti sakit hati."
Namjoon mendengus sinis, "to be honest, aku emang sakit hati, tapi rasanya jadi double karna kalian berdua gak bilang apa-apa sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Men in Her Life
FanfictionRae adalah seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai koordinator tim produksi periklanan. Hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Ibu, kakak, sahabat kakaknya yang sangat tampan, sahabatnya yang selalu ada untuknya, a...