0.0

138K 4.4K 18
                                    

Start—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start

"Sayang, kamu masih kenal sama tante Rima kan, Ar?" Leya memasukkan sepotong buah mangga ke dalam mulut anak laki-laki semata wayangnya, Arkhasya Adzillio.

Arkha menoleh menatap Leya, melepaskan pandangannya dari layar handphonenya.

"Ehm, masih, sedikit."

Leya mengambil posisi duduk di sebelah Arkha. Saat ini keduanya tengah berada di ruang makan rumahnya, menunggu sang Papah untuk makan malam bersama.

"Kamu udah ketemu anaknya lagi belum sih, Ar? Yang cewek itu, hm namanya Zheya," tanya Leya, kembali memasukkan potongan buah itu ke dalam mulut Arkha.

Arkha menggeleng pelan. "Belum, kenapa? Mamah mau jodohin aku?"

Leya tertawa kecil. Mendengar tuduhan anaknya membuat Leya tertawa geli sendiri jika seandainya itu akan benar adanya.

"Kenapa Mamah ketawa? Mamah ayo lah, ini bukan zaman Siti Nurbaya loh, aku gak mau di jodoh-jodohin gitu," kata Arkha kesal.

"Mamah kan tau, aku juga udah punya cewek."

"Siapa yang mau jodohin kamu sih, Ar? Orang Mamah tanya doang loh, kamu main asal tuduh Mamah aja," ujar Leya masih sesekali di iringi tawa kecilnya.

Arkha mendengus pelan, menatap Leya kesal. "Lagian Mamah kenapa nanya-nanya gitu?"

"Temen Mamah kamu mau nitipin anaknya di sini, tapi karena Mamah sama Papah juga sibuk, jadi Papah usulin buat nitipin anaknya sama kamu," jelas Wino yang baru saja datang ke ruang makan dan langsung mengambil posisi duduk berhadapan dengan Arkha.

Sejujurnya Arkha masih memproses penjelasan yang Wino berikan barusan. Arkha masih belum mengerti, sedikit. Atau memang menolak untuk mengerti?

"Nitipin ke aku? Aku kan juga kuliah, gak ada di rumah. Aku seringnya juga di apart, Pah."

"Anak temen Mamah kamu itu satu kuliah sama kamu, nanti dia tinggal sama kamu di apart, jadi kamu juga berangkat-pulang bareng juga sama dia," jelas Wino.

Agaknya Arkha sedikit tidak percaya dengan penjelasan Wino. Mana mungkin Arkha akan satu atap dengan perempuan yang bukan siapa-siapanya. Lagi pula, Arkha tahu betul jika Wino itu paling anti sama Arkha bawa pacarnya nginep ke apartemennya. Sedangkan ini, satu atap? Pasti Wino dan Leya sedang bercanda kali ini.

"Papah sama Mamah kalau bercanda jangan bawa-bawa nama orang gitu lah, mana mungkin juga Papah izinin aku tinggal satu atap yang bukan siapa-siapa aku, ya kan Pah?"

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang