2.1

47.1K 2.9K 15
                                    

Misi, paket 🎁🎁

Start

"Zhey bangun," bisik Arkha di telinga Zheya.

Zheya membuka matanya, melihat Arkha yang sudah rapih dengan pakaiannya. Zheya mengerutkan keningnya.

"Mau kemana kamu?"

"Ke kampus lah sayang, aku ada kelas pagi."

Zheya memicingkan matanya, menatap Arkha dengan tatapan penuh curiga. Sedetik kemudian Arkha langsung mengusap wajah Zheya gemas, tahu apa yang ada di dalam pikiran Zheya.

"Apa hah liat-liat gitu? Mau nuduh aku yang nggak-nggak nih pasti," ujar Arkha dengan wajah melasnya.

Zheya bangun dari tidurnya, memberikan senyuman manisnya.

"Nggak sayang, ututututu...." jawab Zheya seraya mengalungkan tangannya di leher Arkha dengan sangat manjanya.

"Apa tadi? Coba ulang," pinta Arkha.

"Gak! Gak ada pengulangan!"

Kenapa sih wajah istrinya ini sangat gemas? Arkha kan jadi harus menahan mati-matian dirinya agar tidak selalu khilaf memakan Zheya terus-terusan.

Zheya dengan jahil mengecup bibir Arkha, melumatnya pelan dan sedikit memberi gigitan kecil di sana. Arkha yang jarang sekali mendapat perlakuan seperti ini dari Zheya, hanya bisa membalasnya dengan lumatan yang tak kalah lembut dari Zheya.

Tidak terasa juga tangan lelaki itu sudah semakin masuk kedalam piyama Zheya. Tapi lagi-lagi karena keisengannya Zheya, ia langsung menepis tangan kekar Arkha dan melepaskan ciuman panas mereka dengan paksa.

"Yang?" protes Arkha tidak terima jika aktivitasnya di hentikan begitu saja.

"Udah berangkat sana! Katanya ada kelas pagi," sahut Zheya menggoda Arkha dengan jari-jarinya yang menari di dada bidang Arkha.

"Yang, aku libur aja ya?"

Tawa Zheya pecah melihat wajah pias Arkha yang sedang menahan hasratnya akibat godaan darinya. Zheya kasihan dengan Arkha, tapi Arkha harus berangkat ke kampus sekarang. Jika tidak, Arkha pasti akan terlambat.

"Ahahaha, udah sana berangkat keburu telat."

"Ay... aku libur aja deh, ayok lanjutin," cicit Arkha.

Sudah, Zheya tidak kuat melihat wajah menyedihkan Arkha.

"Kamu berangkat dulu, nanti pulang dari kampus lanjutin."

"Bener ya? Jangan bohong!"

"Iyaa, sayang," jawab Zheya lembut.

Meski tidak tahu sih nanti di lanjutkan atau tidak, yang terpenting Zheya jawab iya dulu saja agar lelaki itu tidak ngambek.

"Oke! Aku berangkat dulu, bye sayang!"

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang