39

32.9K 2.1K 38
                                    

Start—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start

"Arkha, mau beli baju dedek dulu gak habis check up nanti?" tanya Zheya yang sedang memoles sedikit wajahnya dengan make up tipisnya.

"Boleh sayang, nanti aku izin dulu sama Papah buat nunda meeting," jawab Arkha dengan memberikan satu kecupan ringan pada pipi Zheya.

Setelah merasa puas dengan polesan make up tipis di wajahnya, Zheya baru merapihkan rambut Arkha, menata sedikit rambutnya agar terlihat lebih rapih dari sebelumnya.

Sekarang waktu jadwal Zheya untuk terakhir check up kandungan sebelum nanti menunggu sesuai tanggal yang sudah di prediksi dokter. Sebenarnya, itu tidak menentu sih, bisa saja berubah-ubah. Tanggal lahir Zheya bisa saja menjadi lebih cepat atau bahkan bisa menjadi lebih lama dari prediksi.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalan ibu kota menuju rumah sakit tempat Zheya biasa check up kandungan. Tidak lama sih, sekitar tiga puluh menit dari rumah mereka untuk sampai di rumah sakit dan menunggu antrian untuk segera check up.

"Gak sabar nih ketemu sama jagoan Papah," ucap Arkha pada perut Zheya yang sedang menunggu namanya di panggil untuk masuk.

"Dengerin Papah, nanti kamu kalau keluar jangan bikin susah Buna, ya? Pokoknya kamu keluarnya langsung aja brojol, jangan belok-belok dulu, jalanannya kan lurus doang kayak Papah yang udah kasih tau semalem, oke?"

Zheya tertawa kecil dengan tingkah Arkha, lelaki ini benar-benar ada-ada saja. Mana ada bayi di dalam perutnya mengerti tentang apa yang Arkha katakan barusan.

"Do'ain Buna ya di sana, biar Buna bisa lahirin kamu normal sayang," ucap Zheya dengan mengelus pelan perut buncitnya.

"Normal ataupun caesar, kamu tetep mulia Zheya," ujar Arkha dan mengelus lembut surai rambut Zheya.

"Tapi aku mau normal tau."

"Liat kondisi kamu nanti ya, kita ikutin apa kata dokter yang terbaik bagaimana."

"Bu Zheya Dzevia," panggil seorang suster yang sudah menunggu Zheya dan Arkha di ambang pintu ruang check up.

Arkha segera membantu Zheya untuk bangun dari duduknya, karena memang semakin kehamilannya bertambah usia, Zheya sering kali kesulitan untuk bangun dari duduknya, dan tidak jarang juga Zheya untuk meminta bantuan Arkha agar ia bisa bangun dari duduknya.

"Lucu banget si calon ibu ini," ucap Arkha dengan gemas seiring keduanya masuk ke dalam ruangan.

Di dalam ruangan tidak ada henti-hentinya untuk Arkha dan Zheya yang tersenyum bahagia melihat anaknya yang di tampilkan di layar monitor hasil usg tadi.

"Alhamdulillah, anaknya sehat-sehat ibu, bapak," ucap dokter kandungan itu seraya menunjuk anak mereka di layar monitor.

"Harus sabar nih ya, sebentar lagi jagoannya keluar nih."

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang