2.4

43.2K 2.7K 117
                                    

Bestie, minta dukungannya buat vote dan komennya ya🥰🙏🏻

Bestie, minta dukungannya buat vote dan komennya ya🥰🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start

Membaca pesan yang Zheya kirimkan membuat hati Arkha panas, tapi sebisa mungkin Arkha tetap menstabilkan emosinya agar tidak meluap. Setelah ini ia masih ada meeting dengan kliennya yang lain, Arkha masih belum bisa pulang jadi lelaki itu hanya mengirimkan Zheya pesan saja.

Sampai Arkha selesai meeting, ternyata Zheya belum membalas pesannya sama sekali. Bahkan perempuan itu tidak membaca pesannya, rasa kesal sudah meluap-luap sejak tadi. Terlebih ketika Arkha mencoba menelfon Zheya yang sama saja, tidak perempuan itu jawab.

Pikiran-pikiran negatif sudah merayap-rayap, menguasai pikiran Arkha.

Di dalam perjalanan pulang pun ia masih sempat untuk memikirkan Zheya, padahal harusnya Arkha fokus pada jalanannya.

Entahlah, kalian bisa katakan jika Arkha terlalu lebay. Tapi memang itu yang di rasakan Arkha, rasa cintanya yang semakin besar, Arkha menjadi terlalu takut untuk kehilangan Zheya.

Sesampainya di apartemen, Arkha langsung masuk ke dalam. Tidak menemukan siapa-siapa di ruang tamu, Arkha berpikir jika Gibran sudah pulang sejak tadi. Tapi ketika melihat satu tas laki-laki beserta laptop yang Arkha yakini itu bukan miliknya dan Zheya, ia kembali berpikir jika Gibran belum pulang.

Entah kenapa ekor matanya langsung terpaku kepada kamar mereka, dengan langkahnya yang gusar Arkha langsung mendorong pintu itu dengan kencang dan mendapati keduanya yang arghh Arkha tidak bisa menyebutkan posisi mereka. Itu sangat menyakitkannya.

Jangan kalian tanya lagi bagaimana Arkha setelah itu, ketika Gibran bangkit dari posisi sebelumnya, dengan kemarahannya yang sangat-sangat marah, Arkha benar-benar langsung memukul Gibran telak.

Rasanya Arkha sangat ingin membunuh lelaki di hadapannya sekarang juga kalau Arkha tidak ingat jika di sini masih ada Zheya yang tengah mengandung.

Arkha tidak mau Zheya melihat kemarahannya. Karena jujur, ini belum pernah Arkha tunjukkan di hadapan Zheya.

"PERSETAN DENGAN TUGAS LO BERDUA, LO DENGER GUE GAK BANGSAT?!"

Setelah menyuruh Gibran untuk pergi dari hadapannya, Arkha juga sempat meluapkan emosinya pada Zheya.

Sejujurnya, maksud lelaki itu hanyalah untuk menghapus sisa-sisa jejak dari yang Gibran tinggalkan di bibir ranum Zheya. Arkha sangat tidak terima jika sesuatu yang sudah menjadi miliknya di sentuh oleh orang lain.

Arkha benci itu, sangat benci.

Merasa menyesal dengan dirinya yang tidak bisa mengontrol emosinya dengan Zheya. Arkha langsung meninggalkan perempuan itu yang masih menangis terisak di kamar.

Tujuannya sekarang adalah club.

Arkha ingin menjernihkan sedikit pikiran sebelum ia kembali ke apartemen dan meminta maaf dengan Zheya.

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang