2.2

44K 2.7K 72
                                    

Karena alhamdulillah kalian rame, jadi double update dongg😚

Pencet vote duluuu buruuuuuu

Start

"Zheya, dari mana aja lo? Kok baru masuk?" tanya Gibran begitu melihat Zheya yang baru duduk di kursi perpustakaan.

Zheya meletakkan bukunya yang sudah ia pinjam tadi di perpustakaan.

"Ada urusan ke London, Mamah, Papah sakit," jawab Zheya.

Gibran beroh ria, tidak mau bertanya lebih dalam lagi mengenai keluarga Zheya.

"Semoga cepet sembuh nyokap-bokap lo Zhey," ucap Gibran.

"Thanks, Gib. Oh iya, mau kerjain tugas kapan?"

Ah, tugas. Gibran baru inget jika ia memiliki tugas yang sama dengan Zheya. Gibran tampak berpikir, dimana enaknya mereka mengerjakan tugas mereka.

Kalau di cafe, sepertinya tidak mungkin. Karena waktu pengerjaan tugas mereka cukup banyak.

"Di apartemen lo gimana? Ada sepupu lo juga kan disana? Kali aja bisa bantu kita nantinya," usul Gibran.

Zheya melirik jam di pergelangan tangannya, sudah jam dua siang. Pasti Arkha sedang berada di kantornya sekarang, kalau begitu berarti Zheya dan Gibran akan berduaan di sana dong? Arkha marah tidak ya?

Tapi kan itu di apartemen mereka, Zheya juga tidak mungkin berbuat macam-macam dengan Gibran.

Zheya masih mau punya nyawa, tidak mau membuat Arkha menelannya hidup-hidup.

"Oke deh, di apartemen sepupu gue aja. Sebentar lagi paling dia pulang juga, ayok."

Zheya membereskan buku-bukunya, niat membaca bukunya di perpustakaan harus di tunda dulu lantaran adanya tugas mereka yang cukup mendesak.

Keduanya berjalan beriringan menuju tempat parkir, di sana Gibran memberikan helmnya pada Zheya.

Baru setelahnya Zheya dibantu Gibran untuk naik ke atas motor sportnya.

"Pegangan, Zhey," perintah Gibran

Sejujurnya bukannya tidak mau pegangan dengan Gibran. Tapi Zheya selalu tahu batasan dengan lawan jenisnya selain Arkha, ia harus menjaga perasaan Arkha juga yang tidak lain adalah suaminya sendiri.

Berboncengan seperti ini saja membuat Zheya tidak yakin jika Arkha tidak akan marah setelah ia berbicara nantinya.

Jarak kampus yang memang cukup jauh dengan apartemen Zheya, akhirnya mereka tiba juga setelah hampir empat puluh menit mereka di atas motor.

"Masuk, Gib." Zheya mempersilahkan Gibran untuk masuk terlebih dahulu, dan menyuruhnya duduk sebentar di ruang tamu.

Zheya ke dapur, membuat minuman untuk Gibran. Tidak lupa juga Zheya mengabari Arkha jika ada Gibran di apartemen mereka.

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang