1.6

59.7K 3.2K 74
                                    

Selamat membaca bestie, jangan lupa bismillah 🥰🥰

Selamat membaca bestie, jangan lupa bismillah 🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start

Berita putusnya Arkha dengan Aurel sudah tersebar luas di penjuru kampus. Berita itu langsung cepat menyebar dari mulut ke mulut, bahkan sampai beritanya menjadi headline berita di Insta kampusnya.

Sebegitunya ya pengaruh Arkha di kampus mereka?

Meski mereka belum mengumumkan pernikahan mereka ke publik, tapi Zheya lega, setidaknya Arkha sudah menepati janjinya untuk memutuskan hubungannya dengan Aurel yang sudah berjalan hampir tujuh bulan lamanya.

Sudah hampir dua minggu lamanya hubungan Arkha dan Zheya semakin dekat. Arkha juga tidak segan-segan bermanja dengan Zheya. Walaupun Zheya terkadang masih merasa gengsi dengan Arkha.

Seperti sekarang ini, Zheya sedang bersantai menikmati acara TV di ruang TVnya.

Melihat acara-acara masak seperti itu memang sangat menyenangkan bagi Zheya. Terkadang Zheya juga menjadi memiliki resep baru untuk memasaki makanan Arkha.

Pip!

Pintu apartemen terbuka, menampilkan sesosok lelaki bertubuh jangkung dengan wajah kesalnya.

Dengan langkahnya yang malas-malasan, ia berjalan menuju Zheya yang sudah menatapnya heran.

Tanpa bilang lagi Zheya juga sudah pasti tahu apa yang akan di lanjutkan Arkha setelannya. Lelaki itu langsung memeluk Zheya yang tengah tertidur di sofa. Menciumi pipi gembul istrinya dengan sangat gemas.

Iya, sekarang itu sudah menjadi candu barunya untuk Arkha. Setiap ia pulang dari luar, dan melihat Zheya entah kenapa hatinya langsung tergerak memeluk Zheya dan menciuminya sampai puas.

"Kenapa mukanya di tekuk?" tanya Zheya penasaran.

Bukannya menjawab, Arkha malah melumat bibir merah Zheya. "Jawab dulu," kata Zheya sekali lagi.

Arkha meletakkan kepalanya di atas dada Zheya. Memejamkan matanya sebentar sebelum ia menjawab pertanyaan Zheya.

"Kesel, Alfin ngeledek gue mulu," jawab Arkha dengan ketusnya.

"Ngeledek gimana?" Zheya menyurai rambut Arkha, mengelusnya pelan sampai lelaki itu merasa sangat nyaman.

"Ya gitu, katanya kalau gue ninggalin lo kelamaan di rumah nanti lo di gondol orang."

Lelaki itu membenamkan wajahnya pada lipatan leher Zheya. Menghirup wangi khas tubuh Zheya yang selalu menjadi candu untuknya.

"Terus lo percaya?"

Zheya merasakan anggukan dari kepala Arkha, sedetik kemudian ia terkekeh kecil merasa lucu dengan tingkah polos Arkha.

"Siapa juga yang mau gondol gue, Alfin bohong tuh."

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang