Mwhehe udah baca sampe sejauh ini masa belum klik vote di pojok kiri bawah si? Vote dulu boleh?
Jangan lupa commentnya ya!Start
—Zheya pulang cepat hari ini, ia tidak sanggup untuk melanjutkan kelas berikutnya. Jadi tadi Zheya menitipkan absen pada Dhea.
Bodoh juga si, padahal belum sarapan tapi tadi nekat langsung pergi ke kampus. Ya tapi mau gimana lagi, toh emang Zheyanya juga kesiangan.
Untuk hari ini juga Arkha pulang cepat, setelah menyelesaikan kelas tadi Arkha langsung kembali ke apartemen. Harusnya ia ada janji dengan Aurel saat ini, tapi entah kenapa hatinya tergerak untuk kembali ke apartemennya. Arkha rasa sepertinya Zheya memang sudah pulang lebih dulu tadi.
Sampai di apartemen pun Arkha langsung mengetuk pintu kamar Zheya, mencoba memastikan perempuan itu ada di sana.
Jangan tanya kenapa Arkha melakukan ini, ia hanya mencoba mengikuti kata hatinya saja.
"Zhey, lo di dalam?"
Tidak ada jawaban maupun sahutan yang terdengar dari dalam kamar Zheya.
"Zhey? Denger gue, gak?"
Masih sama. Tidak ada sahutan.
Arkha tidak panik sih, dia masih mencoba tetap menunggu beberapa saat lagi. Mungkin saja Zheya sedang berada di kamar mandinya kan?
"Zheya, ini gue Arkha. Lo denger gue gak si?"
Oke. Arkha mulai sedikit panik. Tidak banyak. Hanya saja Arkha mulai was-was takut-takut jika Zheya pingsan kembali di dalam sana.
Melirik gagang pintu kamar Zheya, Arkha ragu untuk membukanya atau tidak. Karena jujur Arkha pun deg-degan saat ini. Bukannya apa, Arkha tidak pernah masuk ke dalam kamar perempuan, jadi sepertinya agak canggung saja.
Tapi mengingat sejak tadi tidak ada jawaban dari Zheya, Arkha jadi tidak mempunyai pilihan lain selain membuka pintu kamar itu.
Ceklek!
Pertama kali yang Arkha lihat adalah kamar Zheya yang terlihat sangat rapih... Dan Zheya yang sedang berbaring di tempat tidur berbalut dengan selimut tebal.
Berjalan ragu, Arkha mendekati tempat tidur Zheya.
"Zhey," ucap Arkha seraya mencoba menyentuh kening Zheya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzhey [ ✓ END ]
Teen Fiction17+ Bagaimana jadinya jika seseorang yang begitu asing tiba-tiba saja menjadi teman satu atap? Terlebih tanpa sepengetahuan keduanya, tiba-tiba saja mereka dinyatakan telah dijodohkan. Haruskah Arkha merasa bersalah dengan Aurel kekasihnya, karena i...